Tahun Depan, Produksi Emas Indonesia dan China Diprediksi Melonjak



MELBOURNE. Produksi emas global diprediksi bakalan meningkat untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir pada 2009. Menurut analis komoditi Australia, hal ini disebabkan beberapa negara seperti China dan Indonesia meningkatkan produksinya.

Menurut data yang dirilis Australian Bureau of Agricultural and Resource Economics hari ini, produksi pertambangan akan mengalami peningkatan menjadi 2.476 ton dalam dua belas tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009. Sebagai perbandingan, pada tahun ini, diprediksi adanya penurunan produksi sebesar 3% menjadi 2.400 ton.

“Peningkatan ini merefleksikan adanya pengharapan perbaikan dalam sektor pertambangan, khususnya di Indonesia,” demikian pernyataan yang ditulis dalam laporan itu. Selain itu, diuraikan pula, pertambangan di China termasuk Sino Gold Mining Ltd juga akan meningkatkan produksinya.


Laporan tersebut juga memprediksi, harga rata-rata emas akan mengalami penurunan sebesar 7% menjadi US$ 810 per troy ounce seiring dengan melambatnya pertumbuhan perekonomian yang pada akhirnya memangkas permintaan emas sebagai alat lindung nilai inflasi. Meski demikian, ada kemungkinan permintaan si kuning kinclong akan terus mengalami kenaikan jika ketidakstabilan pasar finansial global semakin melebar.

Sementara itu, produksi emas di Australia diprediksi akan menurun 1% menjadi 224 ton dalam dua belas bulan yang berakhir 30 Juni 2009.

Editor: Didi Rhoseno Ardi