MALANG. Target sekuritisasi aset PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) tahun ini gagal tercapai. Sampai akhir tahun ini, SMF memperkirakan hanya bisa melakukan sekuritisasi aset dalam bentuk efek beragun aset (EBA) senilai Rp 200 miliar. Padahal, SMF menargetkan bisa melakukan sekuritisasi aset kredit pemilikan rumah (KPR) senilai Rp 2 triliun dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Nah, sisa target penerbitan EBA sebesar Rp 1,8 triliun yang belum tercapai tahun ini akan diterbitkan pada tahun depan. Raharjo Adisusanto, Direktur Utama Sarana Multigriya Finansial, mengatakan, kondisi ekonomi yang masih gonjang-ganjing membuat sekuritisasi aset KPR dengan BTN tertunda. "Menimbang likuiditas yang masih bagus dan khawatir rasio kredit macet (NPL) meningkat tahun ini, BTN menunda sekuritisasi aset," ujar dia, Jumat (9/10).
Tahun depan, SMF sekuritisasi aset Rp 1,8 triliun
MALANG. Target sekuritisasi aset PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) tahun ini gagal tercapai. Sampai akhir tahun ini, SMF memperkirakan hanya bisa melakukan sekuritisasi aset dalam bentuk efek beragun aset (EBA) senilai Rp 200 miliar. Padahal, SMF menargetkan bisa melakukan sekuritisasi aset kredit pemilikan rumah (KPR) senilai Rp 2 triliun dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Nah, sisa target penerbitan EBA sebesar Rp 1,8 triliun yang belum tercapai tahun ini akan diterbitkan pada tahun depan. Raharjo Adisusanto, Direktur Utama Sarana Multigriya Finansial, mengatakan, kondisi ekonomi yang masih gonjang-ganjing membuat sekuritisasi aset KPR dengan BTN tertunda. "Menimbang likuiditas yang masih bagus dan khawatir rasio kredit macet (NPL) meningkat tahun ini, BTN menunda sekuritisasi aset," ujar dia, Jumat (9/10).