JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berharap bisa meningkatkan pendapatan dan laba bersihnya di tahun depan. Tahun 2015, SMRA berharap pendapatan dan laba bersih masing-masing tumbuh 10%. Tahun ini, Summarecon memperkirakan pertumbuhan laba flat dan pendapatan naik 10%. Johannes Mardjuki, Presiden Direktur SMRA mengatakan, laba flat karena margin penjualan rumah cenderung lebih kecil dibanding kawasan komersial. "Hampir setengah dari penjualan tahun ini berasal dari rumah sehingga marginnya kecil," katanya pada KONTAN, Jumat (31/10). Tahun depan, Johannes optimistis permintaan tempat tinggal, baik rumah maupun apartemen akan terus meningkat, didorong oleh tingginya kebutuhan masyarakat. Meski demikian, ia mengakui akan ada banyak tantangan untuk sektor properti. Salah satunya adalah kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang bisa mmeicu inflasi. "Imbasnya harga bahan bangunan bisa naik," lanjut dia.
Tahun depan, Summarecon targetkan pertumbuhan 10%
JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berharap bisa meningkatkan pendapatan dan laba bersihnya di tahun depan. Tahun 2015, SMRA berharap pendapatan dan laba bersih masing-masing tumbuh 10%. Tahun ini, Summarecon memperkirakan pertumbuhan laba flat dan pendapatan naik 10%. Johannes Mardjuki, Presiden Direktur SMRA mengatakan, laba flat karena margin penjualan rumah cenderung lebih kecil dibanding kawasan komersial. "Hampir setengah dari penjualan tahun ini berasal dari rumah sehingga marginnya kecil," katanya pada KONTAN, Jumat (31/10). Tahun depan, Johannes optimistis permintaan tempat tinggal, baik rumah maupun apartemen akan terus meningkat, didorong oleh tingginya kebutuhan masyarakat. Meski demikian, ia mengakui akan ada banyak tantangan untuk sektor properti. Salah satunya adalah kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang bisa mmeicu inflasi. "Imbasnya harga bahan bangunan bisa naik," lanjut dia.