Tahun digital, bank besar bakal luncurkan produk dan layanan baru pada 2019 ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Menyongsong tahun baru, tak sedikit perbankan yang bakal mengeluarkan layanan digital guna memenuhi kebutuhan nasabahnya. Hal ini sejalan perkembangan teknologi yang semakin cepat.

Salah satunya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang berencana menambah fitur pembayaran menggunakan kartu kredit di tahun ini. Kepala Divisi Kartu Kredit BNI Okki Rushartamo bilang pada kuartal I 2018, BNI akan meluncurkan teknologi kartu kredit contactless.

Lewat teknologi ini, kartu kredit BNI tidak perlu digesek menggunakan mesin electronic data capture (EDC), melainkan hanya dipindah (tap) ke mesin. "Kartu kredit contactless sebenarnya sama dengan kartu kredit biasa, hanya saja sudah dilengkapi dengan tambahan chip sebagai sehingga selain dicolok atau digesek ke mesin EDC, teknologi ini memungkinkan untuk di-tap," ujarnya kepada KONTAN.CO.ID pekan lalu (28/12).


Okki menambahkan, teknologi ini sebenarnya bukan hal yang baru di dunia perbankan. Beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Australia sudah menggunakan teknologi tersebut. Utamanya untuk kebutuhan sehari-hari seperti transportasi dan belanja (ritel).

Sesungguhnya, di Indonesia pun menurut pengakuan Okki teknologi ini sudah pernah diterapkan oleh bank lain. Hanya saja, edukasi dan penerapannya di masyarakat masih belum luas sehingga belum diterima di pasar. Bila tak ada aral melintang, bank berkode saham BBNI ini menarget fitur tersebut sudah dapat dinikmati oleh nasabah perseroan pada kuartal I 2019. "Kita tidak hanya akan terbitkan kartu (contactless) tapi kami juga akan fokus di acceptance merchant menggunakan EDC," terangnya.

Sejak tahun lalu, BNI memang serius mengembangkan produk digitalnya terutama setelah peluncuran aplikasi digital berteknolgi QR perseroan bertajuk Yap!. Pun, dari segi infrastruktur, BNI terbilang kuat dengan jumlah mesin EDC yang tersebar mencapai 190.000 lebih.

Catatan saja, bisnis kartu kredit BNI sampai dengan November 2018 mencatatkan pertumbuhan sebesar 11% sejalan dengan target tahun lalu 11%-12%. Fokus BNI ke depan, pihaknya bakal mendongkrak transaksi kartu kredit di sektor pariwisata dan gaya hidup.

BNI tidak sendiri, bank plat merah lain yaitu PT Bank Mandiri Tbk pun punya rencana meluncurkan secara besar produk digital baru yaitu pembayaran menggunakan teknologi QR pada awal 2019. Kendati sudah mendapatkan izin sejak akhir 2018 lalu, Bank Mandiri menyebut produk ini baru akan injak gas di tahun ini.

Merujuk pemberitaan KONTAN.CO.ID, Rabu (26/12) SVP Transaction Banking and Retail Sales Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan lewat produk digital ini pihaknya berharap dapat menambah merchant online maupun offline serta mempertebal perolehan dana pihak ketiga (DPK) dan fee based income perseroan.

Tak hanya itu, bank berlogo pita emas ini juga bakal meluncurkan kredit digital pada semester I 2019. Mirip dengan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan teknologi finansial (tekfin/fintech). Kabarnya, Bank Mandiri sudah menggandeng perusahaan e-commerce. Dus bila berjalan sesuai rencana, nasabah bisa mengajukan permohonan kredit dengan plafon hingga Rp 30 juta ke Bank Mandiri.

Dengan layanan ini, Mandiri menargetkan bisa mengerek jumlah nasabah pengguna jasa kredit. Dengan begitu, pertumbuhan kredit juga diyakini akan meningkat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank Mandiri sudah mempersiapkan belanja modal TI sebesar Rp 2 triliun di tahun 2019.

Setali tiga uang, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga akan meluncurkan produk digital baru di tahun 2019. Direktur BTN Dasuki Amsir bilang tahun ini pihaknya akan fokus ke pengembangan teknologi QR payment, menambah fitur EDC dan menyempurnakan produk kartu kredit. "Sesuai dengan RBB (rencana bisnis bank) 2018, produk digital tahun ini yang akan keluar adalah EDC acquirer kartu kredit BTN dan beberapa produk lain yang mendukung digital banking BTN," ujarnya.

Khusus untuk QR payment, BTN mengungkap masih akan menunggu standarisasi yang akan dikeluarkan Bank Indonesia (BI).

Tak mau kalah, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga akan meluncurkan layanan digital tahun ini. Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menyebut pada Februari 2019 pihaknya akan meluncurkan layanan customer service Halo BCA versi WhatsApp. Peluncuran ini adalah salah satu langkah perseroan untuk mencapai target layanan digital via media sosial sebesar 50%.

Sebab sampai saat ini, porsi layanan digital berbasis media sosial di BCA baru mencapai 20%. Sisanya masih menggunakan via telepon atau 80%.

Menurutnya, pergeseran layanan telepon ke media sosial dapat menghemat anggaran sentra layanan digital hingga 50% atau Rp 8 miliar. Alasannya, selama ini layanan telepon terutama yang interlokal cukup memakan biaya BCA.

larentius

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi