KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Induk perusahaan Facebook dan Instagram, Meta, akan memberhentikan 10.000 pekerja dalam putaran terbaru Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Seperti dilansir Yahoo Finance pada Rabu (15/3), CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaan akan memberhentikan 10.000 karyawan dan menutup 5.000 rekrutmen. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari Tahun Efisiensi Zuckerberg, di mana ia berusaha memangkas biaya di tengah perlambatan penjualan iklan digital.
Baca Juga: Meta Akan Menyetop Konten Berita Jika UU Berita Online Disahkan "Selama beberapa bulan ke depan, para pemimpin organisasi akan mengumumkan rencana restrukturisasi yang berfokus pada perampingan organisasi kami, membatalkan proyek-proyek dengan prioritas lebih rendah, dan mengurangi tingkat perekrutan," ujar CEO dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke halaman Facebook-nya. Adapun, pada November 2022, perusahaan ini sebelumnya telah memangkas 11.000 pekerja, sekitar 13% dari jumlah karyawannya. Meta telah terpukul oleh penurunan belanja iklan digital, perubahan privasi Apple, dan komplikasi dari peralihannya yang mahal ke metaverse. Hal tersebut, ditambah dengan perekrutan besar-besaran yang dilakukan perusahaan selama pandemi. Meta, seperti perusahaan teknologi raksasa lainnya, menambah banyak karyawan selama pandemi untuk memenuhi permintaan konsumen yang terjebak di dalam rumah selama berbulan-bulan. Dari kuartal IV 2019 hingga kuartal III 2022, Meta meningkatkan jumlah karyawannya sebanyak 93,5%. Namun, ketika pembatasan berakhir, orang-orang kembali ke kehidupan normal. Dan perusahaan-perusahaan teknologi mendapati diri mereka memiliki terlalu banyak pekerja. Dalam laporan tahunan terbarunya, Meta mengatakan bahwa mereka memiliki 86.428 karyawan, tetapi jumlah tersebut termasuk dari 11.000 pekerjaan pertama yang akan dipangkas oleh perusahaan.
Baca Juga: Induk Facebook Bakal PHK Ribuan Pekerja Pekan Ini Dengan PHK terbaru, Meta telah membalikkan sebagian besar perekrutan yang dilakukannya sepanjang tahun 2022 dan 2021, sehingga menurunkan jumlah karyawan menjadi sekitar 65.000 orang. Dalam sebuah catatan kepada para investor, analis Jefferies, Brent Thill, menulis bahwa putaran terbaru dari PHK diperlukan. "Kami percaya bahwa lebih banyak pengurangan jumlah karyawan diperlukan untuk mengimbangi kelebihan perekrutan selama dua tahun terakhir," tulisnya pada 7 Maret. "Meta meningkatkan jumlah karyawannya sebesar 20% pada tahun 2022, yang menyebabkan pendapatan per karyawan menurun 21%. Oleh karena itu, rencana Meta yang dilaporkan untuk menyesuaikan jumlah karyawannya, memberhentikan 'ribuan' karyawan adalah wajar," sambungnya.
Editor: Herlina Kartika Dewi