KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) memperkirakan, hingga akhir tahun ini, 20% minyak goreng curah sudah diproduksi dan dijual dalam bentuk kemasan sederhana. Direktur Eksekutif Gimni Sahat Sinaga menjelaskan, total pasar minyak goreng di Indonesia pada 2018 berkisar 4,6 juta ton. Dari jumlah itu, minyak goreng dalam bentuk kemasan yang dijual di retail sebesar 1,1 juta ton hingga 1,2 juta ton, dan minyak goreng yang dijual dalam bentuk curah sebesar 3,4 juta ton. Sahat mengakui, pertumbuhan minyak goreng kemasan masih lambat. Mengingat di 2020 mendatang, pemerintah sudah mewajibkan produsen minyak goreng untuk menjual produknya dalam bentuk kemasan. "Tidak begitu cepat pertumbuhannya karena memang sampai sekarang masih bisa menjual minyak goreng curah," tutur Sahat kepada Kontan.co.id, Sabtu (15/9).
Tahun ini, 20% minyak goreng curah sudah dijual dalam bentuk kemasan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) memperkirakan, hingga akhir tahun ini, 20% minyak goreng curah sudah diproduksi dan dijual dalam bentuk kemasan sederhana. Direktur Eksekutif Gimni Sahat Sinaga menjelaskan, total pasar minyak goreng di Indonesia pada 2018 berkisar 4,6 juta ton. Dari jumlah itu, minyak goreng dalam bentuk kemasan yang dijual di retail sebesar 1,1 juta ton hingga 1,2 juta ton, dan minyak goreng yang dijual dalam bentuk curah sebesar 3,4 juta ton. Sahat mengakui, pertumbuhan minyak goreng kemasan masih lambat. Mengingat di 2020 mendatang, pemerintah sudah mewajibkan produsen minyak goreng untuk menjual produknya dalam bentuk kemasan. "Tidak begitu cepat pertumbuhannya karena memang sampai sekarang masih bisa menjual minyak goreng curah," tutur Sahat kepada Kontan.co.id, Sabtu (15/9).