Tahun ini, Bank Syariah Indonesia targetkan laba tumbuh dobel digit



KONTAN.CO.ID - MAKASSAR. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimis kinerja tumbuh di tahun 2021. Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan dalam rencana bisnis bank (RBB) pembiayaan diproyeksi tumbuh antara 7% hingga 8% tahun ini.

“Dana tumbuh di atas 10%. Aset tumbuh di atas 10%. Fee based income juga mengalami peningkatan. Di sisi laba pada 2020 senilai Rp 2,2 triliun. Mungkin kita targetkan ada peningkatan, dobel digit,” ujar Hery di Makassar pada Senin (5/4).

Ia bilang perbaikan kinerja telah terasa di kuartal pertama tahun ini. Ia berharap kondisi ini bisa terjadi hingga akhir tahun sehingga dapat mengulang keberhasilan di tahun lalu. Namun Ia mengaku keberhasilan program vaksinasi menjadi penentunya.


Baca Juga: Pasca merger, BSI targetkan integrasi operasional layanan rampung awal November 2021

“Bicara sektor industri yang sudah bertumbuh, tentunya potensinya farmasi, rumah sakit, FMCG, dan distributor. Kemudian teknologi, pendidikan. Beberapa sektor itu, secara makronya sudah tumbuh. Tentunya bank akan mengikuti sektor mana yang tumbuh agar tidak terjadi pembiayaan bermasalah,” papar Hery.

Dalam menjalankan pembiayaan, Hery bilang BSI fokus pada tiga segmen utama yakni wholesale, ritel, dan UMKM. Kendati demikian, Ia bilang di kondisi pandemi, permintaan ritel cenderung lebih tinggi.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BSI akan mengoptimalkan dana murah alias CASA. Guna mencapai hal ini, Hery bilang akan menggali potensi tabungan dan giro yang menggunakan akad wadiah. Maklum, lewat pendanaan wadiah, masyarakat menitipkan dana ke bank tanpa iming-iming bagi hasil.

“Dengan jaring makin luas, karyawan skillnya makin bagus, kemudian teknologi makin solid, harapannya kita bisa menggali potensi potensi wadiah baik giro dan tabungan. Tujuannya kita mampu menekan cost of fund ke titik yang paling efisien. Sehingga pembiayaan bisa lebih murah,” jelas Hery.

Selanjutnya: Perkembangan ekonomi syariah lebih baik daripada ekonomi 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .