Tahun ini, belanja modal CTRA susut sebesar 25%



JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) memiliki alokasi belanja modal Rp 2 triliun untuk anggaran tahun lalu. Namun, anggaran belanja modal untuk tahun ini diperkecil seiring dengan kondisi pasar properti yang sedang terpapar suku bunga acuan yang tinggi.

"Tidak sebesar tahun lalu, kalau sekarang Rp 1,5 triliun," ujar Tulus Santoso, Direktur Keuangan CTRA belum lama ini. Artinya, anggaran tersebut susut 25% jika dibandingkan dengan anggaran tahun lalu.

Maklum saja, aksi Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan dalam rangka cooling down perekonomian membuat permintaan di pasar properti menjadi lebih seret, khususnya permintaan akan kredit perumahan rakyat (KPR).


Belum lagi, aturan baru BI terkait loan to value (LTV) yang mengatur ketat soal down payment (DP) untuk kepemilikan rumah kedua. Alasan dari pemberlakuan aturan ini adalah untuk mencegah adanya bubble harga properti.

Sebab, pembelian rumah kedua biasanya dilakukan oleh mereka yang memiliki kas lebih dan dilakukan untuk investasi, bukan untuk kebutuhan primer. Karena motif investasi itulah nantinya ditakutkan harga properti tersebut terus meninggi hingga berada pada kondisi bubble, alias tidak mencerminkan harga wajarnya.

Tulus menambahkan, tahun ini memang akan terjadi perlambatan di bisnis properti. Namun, bukan berarti sama sekali tidak ada permintaan di sektor itu. Sebagai diversifikasi risiko atas kondisi perekonomian saat ini, CTRA akan lebih banyak mengembangkan hotel budget.

Dia bilang, CTRA akan membangun empat hotel baru di kawasan Jawa Barat. Investasi atas proyek ini juga nantinya menggunakan belanja modal CTRA yang sekitar 70% -nya berasal dari pinjaman bank. "Nilai investasi untuk satu hotel sekitar Rp 30 miliar-Rp 70 miliar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri