JAKARTA. PT BNI Life Insurance sepertinya sangat optimis menjalankan usahanya di tahun kambing kayu ini. Tengok saja, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 3 triliun-Rp 3,5 triliun hingga akhir tahun nanti, meskipun pendapatan preminya mandek di kisaran Rp 1,5 triliun dua tahun terakhir ini. Budi Tampubolon, Direktur Utama BNI Life mengatakan, optimismenya tersebut berangkat dari rencana pengembangan produk baru. Sedikitnya empat produk anyar disiapkan untuk diluncurkan di tahun ini. Dua di antaranya merupakan produk asuransi tradisional, dan dua sisanya produk asuransi berbasis investasi alias unitlink. “Satu di antaranya, produk unitlink telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan dan tiga lainnya menyusul. Alokasi investasi dari produk unitlink ini kami harapkan bisa kami taruh di BNI Asset Management, seperti produk kami sebelumnya, yakni Maksima, yang terbukti pengembangan dananya sangat baik,” ujarnya, Rabu (4/2).
Tahun ini, BNI Life incar premi Rp 3,5 triliun
JAKARTA. PT BNI Life Insurance sepertinya sangat optimis menjalankan usahanya di tahun kambing kayu ini. Tengok saja, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 3 triliun-Rp 3,5 triliun hingga akhir tahun nanti, meskipun pendapatan preminya mandek di kisaran Rp 1,5 triliun dua tahun terakhir ini. Budi Tampubolon, Direktur Utama BNI Life mengatakan, optimismenya tersebut berangkat dari rencana pengembangan produk baru. Sedikitnya empat produk anyar disiapkan untuk diluncurkan di tahun ini. Dua di antaranya merupakan produk asuransi tradisional, dan dua sisanya produk asuransi berbasis investasi alias unitlink. “Satu di antaranya, produk unitlink telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan dan tiga lainnya menyusul. Alokasi investasi dari produk unitlink ini kami harapkan bisa kami taruh di BNI Asset Management, seperti produk kami sebelumnya, yakni Maksima, yang terbukti pengembangan dananya sangat baik,” ujarnya, Rabu (4/2).