JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah terus berupaya untuk meningkatkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). Direktur Utama BRI Syariah Mochamad Hadi mengatakan, porsi pembiayaan perumahan di BRI Syariah saat ini masih terbilang kecil. Oleh karenanya, BRI syariah menargetkan tahun ini bisa menyalurkan KPR sebesar Rp 140 miliar untuk 1.000 rumah. “Ini dengan memakai asumsi harga rata-rata masing-masing rumah adalah Rp 140 juta,” ujar Hadi di Jakarta, Rabu (9/9). Sampai dengan semester I-2015, BRI telah menyalurkan KPR untuk 600 rumah. Itu artinya, di semeter II ini, BRI Syariah masih akan menyalurkan KPR untuk 400 rumah. Meskipun daya beli masyarakat tengah turun, Hadi mengatakan kredit bermasalah dari penyaluran KPR ini relatif kecil. Hal itu disebabkan dalam program pembiayaan ini, kredit bermasalah bisa dilakukan buyback oleh kontraktor. Setelah dilakukan buyback tersebut, membuat ada perbaikan NPL di perseroan.
Tahun ini, BRI Syariah targetkan biayai 1.000 KPR
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah terus berupaya untuk meningkatkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). Direktur Utama BRI Syariah Mochamad Hadi mengatakan, porsi pembiayaan perumahan di BRI Syariah saat ini masih terbilang kecil. Oleh karenanya, BRI syariah menargetkan tahun ini bisa menyalurkan KPR sebesar Rp 140 miliar untuk 1.000 rumah. “Ini dengan memakai asumsi harga rata-rata masing-masing rumah adalah Rp 140 juta,” ujar Hadi di Jakarta, Rabu (9/9). Sampai dengan semester I-2015, BRI telah menyalurkan KPR untuk 600 rumah. Itu artinya, di semeter II ini, BRI Syariah masih akan menyalurkan KPR untuk 400 rumah. Meskipun daya beli masyarakat tengah turun, Hadi mengatakan kredit bermasalah dari penyaluran KPR ini relatif kecil. Hal itu disebabkan dalam program pembiayaan ini, kredit bermasalah bisa dilakukan buyback oleh kontraktor. Setelah dilakukan buyback tersebut, membuat ada perbaikan NPL di perseroan.