KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bussan Auto Finance (BAF) mengaku akan cukup selektif dalam mengalirkan pembiayaan pertanian di tahun ini. Hal tersebut lantaran kinerja produk ini di tahun lalu masih belum terlalu bergairah. Chief Executive Officer (CEO) BAF Lynn Ramli menjelaskan, pergerakan yang belum signifikan di tahun lalu memang imbas dari meningkatnya angka non performing finance (NPF) di area tertentu yang melonjak. Sehingga, konsolidasi strategi dilakukan perusahaan untuk tidak jor-joran mengucurkan pembiayaan. Dia menjelaskan, angka NPF area itu mencapai dua digit di kisaran 10%. Kendati rasio kredit macetnya membengkak, namun tak berdampak dan menggoyah NPF keseluruhan yang masih berada di bawah 1%. Sebagai gambaran dari total pembiayaan yang disalurkan BAF tahun lalu sebesar Rp 6 triliun, kontribusi pembiayaan pertanian masih menyumbang di bawah 1%.
Tahun ini, Bussan Finance selektif kucurkan pembiayaan pertanian
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bussan Auto Finance (BAF) mengaku akan cukup selektif dalam mengalirkan pembiayaan pertanian di tahun ini. Hal tersebut lantaran kinerja produk ini di tahun lalu masih belum terlalu bergairah. Chief Executive Officer (CEO) BAF Lynn Ramli menjelaskan, pergerakan yang belum signifikan di tahun lalu memang imbas dari meningkatnya angka non performing finance (NPF) di area tertentu yang melonjak. Sehingga, konsolidasi strategi dilakukan perusahaan untuk tidak jor-joran mengucurkan pembiayaan. Dia menjelaskan, angka NPF area itu mencapai dua digit di kisaran 10%. Kendati rasio kredit macetnya membengkak, namun tak berdampak dan menggoyah NPF keseluruhan yang masih berada di bawah 1%. Sebagai gambaran dari total pembiayaan yang disalurkan BAF tahun lalu sebesar Rp 6 triliun, kontribusi pembiayaan pertanian masih menyumbang di bawah 1%.