Tahun ini BWPT membidik produksi CPO tumbuh 6%



JAKARTA. PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) membidik pertumbuhan produksi minyak sawit mentah (CPO) sebesar 6% menjadi 2,44 juta ton di tahun ini. Proyeksi itu didukung produktivitas kelapa sawit, yakni lebih dari 75% tanaman sawit BWPT memasuki usia panen.

Produktivitas tandan buah segar (TBS) bakal meningkat. Di saat yang sama, harga CPO tahun ini cukup bagus dan berdampak positif terhadap kinerja BWPT. Harga jual CPO pada kuartal pertama tahun ini meningkat, berbanding terbalik dengan kondisi setahun lalu yang menurun.

Harga CPO diprediksi terus menguat pada kuartal selanjutnya dan berpotensi mendorong kinerja emiten perkebunan milik Grup Rajawali ini. Per akhir tahun 2015, area tanam BWPT mencapai lebih dari 150.000 hektare dengan kapasitas pabrik mencapai 2,3 juta ton TBS per tahun.


Pada tahun ini, BWPT berniat mengurangi pengembangan lahan cadangan sebagai upaya menghemat modal. Dananya bisa dialihkan ke proyek peningkatan kapasitas pabrik.

Tahun ini BWPT mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar. Di Kuartal I 2016 sudah terserap 25% capex. Sebagian dari capex itu untuk membangun pabrik di Kalimantan Barat.

"Jika tak ada hambatan, pabrik akan beroperasi pada kuartal IV 2016," ujar Rudy Suhendra, Sekretaris Perusahaan BWPT, kemarin (16/6).

Perseroan akan memakai mayoritas capex untuk membangun dua pabrik, yakni di Kalimantan Barat dan Papua. Setiap pabrik akan berkapasitas 45 ton per hari dan bisa dikerek hingga 90 ton. Pabrik di Kalimantan Barat menelan investasi Rp 200 miliar.

Pendanaan dimulai tahun lalu dan ditargetkan beroperasi pada akhir tahun ini. Terkait pabrik di Papua, BWPT akan menginvestasikan Rp 250 miliar dengan target operasi tahun depan. Pabrik berlokasi di Jayapura, dekat dengan lahan BWPT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie