Tahun Ini, DC Indonesia (DCII) Targetkan Pendapatan Tumbuh Dua Digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, Emiten penyedida data center, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) berambisi untuk tetap menjadi market leader di dalam pasar data center dan mampu menopang pertumbuhan economy digital

Manajemen menargetkan, pendapatan DCII tahun ini dapat tumbuh hingga dua digit. Dengan sentimen positif bahwa permintaan untuk penyedia layanan colocation data center akan tetap kuat untuk ke depannya. "Penggunaan layanan digital sudah menjadi gaya hidup," ungkap Corporate Secretary DCI Indonesia Gregorius Nicholas Suharsono, Senin (7/3) lalu. 

Adapun, di sepanjang 2021, perusahaan berhasil mencetak kinerja keuangan yang cukup memuaskan. Berdasarkan laporan keuangan 2021, DCII berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 261,45 miliar. Angka ini melesat 42,75% secara tahunan (yoy), dari sebelumnya Rp 183,14 miliar pada tahun 2020. 


Baca Juga: Laba Bersih DCI Indonesia (DCII) Melesat 42,75% pada Tahun 2021

Terkereknya laba bersih DCII, didorong oleh peningkatan pendapatan yang mencapai 14,73% yoy. Pada tahun 2021, DCII tercatat membukukan pendapatan sebesar 871,24 miliar, sedangkan di tahun 2020, pendapatan DCII hanya mencapai Rp 759,36 miliar.

Pendapatan tahun lalu, masih ditopang oleh jasa colocation yang mencapai Rp 828 miliar. Kemudian disusul oleh jasa lain-lain senilai Rp 43,23 miliar. Keduanya berhasil mencatatkan peningkatan masing-masing sebesar 14,77% yoy dan 13,70% yoy, dari tahun 2020 yang realisasinya senilai Rp 721,40 miliar dan Rp 37,95 miliar. 

 
DCII Chart by TradingView

Nicholas berujar, performa perusahaan yang kuat di tahun lalu, telah menghasilkan berbagai pencapaian, salah satunya mempertahankan keseimbangan antara mengembangkan portofolio dan kapasitas usaha. "Sambil menjaga kualitas layanan dan kinerja finansial," ujarnya. 

Pada tahun ini, DCI Indonesia menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) di atas Rp 500 miliar. Dana capex tersebut, akan bersumder dari dana operasional perusahaan dan pinjaman bank. "Pada saat ini kami berfokus untuk mengalokasikan capex untuk fit out JK5, serta mulai merencanakan pembangunan gedung berikutnya dengan terus memantau permintaan pasar," tutur Nicholas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .