Tahun ini, Djarum merilis varian baru



JAKARTA. Bisnis rokok yang terus mengkilap mendorong para produsen rokok giat berinovasi demi mempertahankan posisinya di pasar rokok. Melihat prospek itu, PT Djarum berniat meluncurkan beberapa varian baru tahun ini. "Kami akan merilis beberapa produk baru," tutur Handojo, Manajer Senior Merek Djarum kepada KONTAN, pekan lalu.

Sayang, dia enggan merinci produk yang akan bergulir tahun ini. Dia hanya menjelaskan, tahun lalu produsen rokok asal Kudus, Jawa Tengah itu berhasil memproduksi 130 juta batang rokok per hari.

Saat ini Djarum memiliki 15 varian rokok. Beberapa merek rokok Djarum antara lain Djarum Coklat, Djarum Istimewa, Djarum 76, Djarum Super, LA Lights, L.A Menthol Lights, dan Djarum Black. Selain itu, Djarum juga memiliki merek Djarum Black Menthol, Djarum Black Slimz, Djarum Black Cappucino, dan Djarum Super Mild.


Sambil mempersiapkan produk baru, Djarum tengah gencar membangun citra produk baru mereka, Djarum Super Mild dengan menjadi sponsor di beberapa acara musik. Salah satu perhelatan yang disponsori Djarum ialah Java Jazz Festival.

Tak tanggung-tanggung, Djarum Super Mild akan menjadi sponsor acara ini hingga tiga tahun ke depan. "Kalau bicara nilai kontrak tidak bisa, tetapi yang jelas besar. Ini targetnya untuk jangka panjang supaya mereknya hidup," kata Handojo.

Dengan berbagai strategi ini, Djarum berharap penjualan tahun ini akan melesat. "Kami yang penting tumbuh, kalau bicara target tentu semaksimal mungkin. Rokok itu tidak bisa besar, sales bisa tumbuh 5% sampai 10% saja sudah bagus," lanjutnya.

Selain terus mengembangkan bisnis rokok, kelompok usaha milik taipan Hartono bersaudara ini juga giat ekspansi di bidang pengolahan kelapa sawit. Rencananya, Grup Djarum melalui anak usahanya, PT Hartono Plantations Indonesia Agro, akan membangun kilang pengolahan minyak kelapa sawit menjadi minyak goreng.

Investasi pabrik minyak goreng ini menelan investasi hingga Rp 350 miliar. Pabrik ini akan mengolah kelapa sawit yang dihasilkan dari perkebunan perusahaan yang berada di Kalimantan Barat dan Sumatera.

Sejumlah petinggi Djarum yang dihubungi KONTAN masih enggan berkomentar soal ekspansi tersebut. "Itu ada di luar kewenangan saya untuk menjawab," ujar Budi Darmawan, Manajer Komunikasi Djarum.

Namun Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Benny Wahyudi membenarkan rencana ini. "Dua bulan yang lalu masih dalam tahap perizinan, tetapi saya kurang tahu perkembangannya, itu ada di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)," kata Benny.

Deputi BKPM, Azhar Lubis, tidak bersedia menjelaskan mengenai rencana ekspansi Djarum tersebut. "Sepanjang sesuai dengan ketentuan, saya kira tidak ada masalah. Kalau soal izin, saya tidak tahu," kata Azhar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can