JAKARTA. Di tengah lesunya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berusaha memekarkan kinerjanya. Pada tahun iniĀ DSNG menargetkan pertumbuhan kinerja 10% sampai 20% dari tahun sebelumnya. Ini berarti, DSNG memproyeksikan raihan laba sekitar Rp 714,65 miliar sampai Rp 779,62 miliar. Lalu pendapatan yang diperoleh berkisar antara Rp 5,37 triliun hingga Rp 5,86 triliun. "Harga CPO mudah-mudahan terus naik. Kenaikan dollar pun membantu," kata President Director & Chief Executive Officer DSNG, Djojo Boentoro, Rabu, (18/3). Lebih lanju, Direktur DSNG Timotheus Arifin optimis, bisnis CPO masih mampu tumbuh. Walau ada tantangan yakni belum pulihnya perekonomian di negara pengguna CPO, namun Arifin merasa pertumbuhan kinerjanya masih akan berkelanjutan.
Tahun ini DSNG targetkan pertumbuhan kinerja 20%
JAKARTA. Di tengah lesunya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berusaha memekarkan kinerjanya. Pada tahun iniĀ DSNG menargetkan pertumbuhan kinerja 10% sampai 20% dari tahun sebelumnya. Ini berarti, DSNG memproyeksikan raihan laba sekitar Rp 714,65 miliar sampai Rp 779,62 miliar. Lalu pendapatan yang diperoleh berkisar antara Rp 5,37 triliun hingga Rp 5,86 triliun. "Harga CPO mudah-mudahan terus naik. Kenaikan dollar pun membantu," kata President Director & Chief Executive Officer DSNG, Djojo Boentoro, Rabu, (18/3). Lebih lanju, Direktur DSNG Timotheus Arifin optimis, bisnis CPO masih mampu tumbuh. Walau ada tantangan yakni belum pulihnya perekonomian di negara pengguna CPO, namun Arifin merasa pertumbuhan kinerjanya masih akan berkelanjutan.