KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten garmen dan tekstil, PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) membidik pertumbuhan penjualan sebesar 10% pada tahun 2021. Berbagai cara ditempuh oleh ERTX agar target penjualan di tahun ini tercapai. Sekretaris Perusahaan Eratex Djaja Juliarti Pudji menyampaikan, salah satu strategi ERTX untuk mengejar target penjualan adalah menambah lebih banyak produk dalam bauran produk. Hal ini akan membantu ERTX dalam menciptakan permintaan dan menggaet pelanggan baru. ERTX juga menerapkan pengendalian biaya supaya beban produksi perusahaan ini tetap rendah di tengah persaingan yang ketat. “Selain itu, kami juga akan menjajaki pasar non-Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi ketergantungan pada AS,” ujar dia, Senin (22/3).
Berdasarkan materi paparan publik, mayoritas penjualan produk tekstil ERTX ditujukan ke AS dan Jepang. Hingga kuartal III-2020, kontribusi penjualan ERTX dari AS mencapai 60,44% sedangkan Jepang sebesar 32,04%. Juliarti mengaku, penjualan ekspor sempat melemah lantaran adanya penurunan permintaan atas produk denim secara global. Hal ini tak lepas dari efek pandemi Covid-19 yang berdampak pada pengurangan aktivitas perjalanan dan diikuti pula oleh penurunan aktivitas perdagangan. Baca Juga: Pemerintah dorong pengembangan produk benang serat sintetis fungsional Pihak ERTX berharap permintaan ekspor dari AS dan Jepang tetap dapat meningkat seiring melonggarnya kebijakan lockdown di kedua negara tersebut. Perusahaan ini pun telah memulai pengembangan pasar ekspor ke wilayah Australia dan Eropa. Lebih lanjut, manajemen ERTX juga memiliki strategi diversifikasi produksi dengan cara menggunakan tipe kain yang berbeda seperti lighter fabric, bukan hanya memakai kain denim. “Diversifikasi ini juga ditunjukkan melalui produksi garmen dengan gaya yang berbeda. “Produk dengan kain yang berbeda seperti knits, polynylon, dan light fabric berhasil dikembangkan dan ditawarkan kepada pelanggan,” imbuh Juliarti.
ERTX Chart by TradingView