Tahun ini, EXCL rajin menambah utang



JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) menambah banyak utang tahun ini. Sejak awal tahun, EXCL rajin menambah utang senilai US$ 1 miliar. Itu berarti, utang baru EXCL tahun itu setara dengan Rp 11 triliun.

Pertama, emiten halo-halo ini meraih utang US$ 300 juta dari DBS Bank Ltd, tepatnya pada 6 Januari lalu. Utang itu berjangka selama 3 tahun. Suku bunga mengambang LIBOR 3 bulan dengan margin 1,37%. Bila memperkirakan kurs Rp 12.000, berarti utang ini bernilai Rp 3,6 triliun.

Kedua, EXCL mendapatkan utang senilai US$ 19,15 juta dengan kurs Rp 12.244 atau setara Rp 234,47 miliar tanggal 9 Februari lalu. Pinjaman itu berasal dari Standard Chartered Bank, yang terbagi atas US$ 11,12 juta dengan premi 8,3% dan US$ 8,03 juta dengan premi 8,35%. Premi tersebut EXCL bayar setiap 6 bulan.


Ketiga, EXCL meraih utang dari induknya, yaitu Axiata Group Berhad sebesar US$ 500 juta pada 10 Maret. Nilainya di perhitungan kurs tengah Bank Indonesia (BI) per 30 September di angka Rp 11.613, ini berarti jumlah pinjaman EXCL bernilai Rp 5,8 triliun. Di situ, bunga yang diberikan yaitu 2,41% dengan tenor.

Kemudian yang teranyar, EXCL baru saja mendapat pinjaman US$ 200 juta pada 12 Maret. EXCL masing-masing mendapat US$ 100 juta dari 2 bank asing yakni United Overseas Bank Limited dan The bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Bila kurs Rp 11.387, berarti utang ini sebesar Rp 2,27 triliun.

"Tenor yang diberikan yakni 3 tahun setelah tanggal penarikan," sebut Murni Nurdini, Sekretaris Korporasi EXCL, dalam keterbukaan informasi, Kamis, (13/3).

Pinjaman terbaru EXCL sebesar US$ 200 juta dan US$ 500 juta akan digunakan untuk pengambilalihan PT Axis Telekom Indonesia. Secara keseluruhan, EXCL membutuhkan dana US$ 865 juta untuk membeli Axis. Ini berarti, EXCL masih membutuhkan US$ 165 juta lagi.

"Sisanya juga akan didapat juga dari perbankan," sebut Direktur Keuangan EXCL Mohamed Adlan, dalam pesan singkatnya kepada KONTAN.

Sekadar informasi saja, bahwa akhir tahun 2013, liabilitas EXCL yakni Rp 24,97 triliun. Di situ, ekuitasnya Rp 15,3 triliun. Kemudian, aset EXCL tercatat Rp 40,27 triliun.

Berarti, rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) EXCL tercatat 1,63 kali. Lalu rasio utang terhadap aset atau Debt to Asset Ratio (DAR) 0,62 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri