Tahun Ini, Golden Energy Mines (GEMS) Targetkan Jual 40 Juta-41 Juta Ton Batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mengincar volume penjualan 40-41 juta ton batubara di tahun 2023. Sekretaris Perusahaan GEMS, Sudin Sudiman mengatakan, sebanyak 65%-67% dari target penjualan tersebut dialokasikan untuk pasar ekspor.

“Pangsa pasar Gems masih sama dengan tahun lalu, yang utama China, India Dan ASEAN,” tutur Sudin kepada Kontan.co.id, Rabu (1/2).

Secara konsolidasi, GEMS sudah mengantongi restu dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memproduksi 40,3 juta ton batubara berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB). Secara terperinci, rencana produksi konsolidasi tersebut berasal dari rencana produksi Borneo Indobara (BIB) 36 juta ton, Bara Sentosa Lestari (BSL) 2 juta ton, dan PT Kuansing Inti Makmut (KIM) 2,3 juta ton. 


Sebanyak 0,9 juta ton dari target penjualan 40-41 juta ton lainnya direncanakan direalisasi lewat skema perdagangan/trading. GEMS optimistis, prospek pasar ekspor batubara di tahun 2023 masih baik.

Baca Juga: Andalkan Kaca Otomotif, Asahimas Flat Glass (AMFG) Harapkan Peningkatan Kinerja

“Prospek pasar ekspor masih bagus di 2023 meskipun harga sedikit menurun di kuartal I,” tutur Sudin.

Belum ketahuan seperti apa realisasi produksi dan penjualan GEMS di tahun 2022. Sepanjang Januari-September 2022 lalu, GEMS telah membukukan penjualan 28,3 juta ton batubara. Jumlah tersebut naik 24% dibanding realisasi volume penjualan Januari-September 2021 yang berjumlah 22,9 juta ton.

Seturut kenaikan volume, GEMS membukukan pendapatan US$ 2,06 miliar di Januari-September 2022, melesat 95,18% dibanding  pendapatan GEMS di periode Januari-September 2021 yang sebesar US$ 1,05 miliar. 

Dari hasil pendapatan itu, GEMS mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 472,87 juta di Januari-September 2022. Jumlah tersebut naik 140,62% dibanding realisasi laba bersih Januari-September 2021 yang sebesar US$ 196,52 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi