KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk masih optimistis mengejar pertumbuhan penjualan
double digit di sisa tahun 2022. Emiten baja berkode saham
GGRP tersebut mengejar target kenaikan penjualan bersih hingga 39% dibanding realisasi penjualan tahun 2021.
Corporate Affairs Director GGRP, Fedaus mengatakan, GGRP berstrategi terus memberikan berbagai
value added service kepada seluruh
customer perusahaan dalam mengejar target tersebut. “Dengan melihat prospek bisnis hingga akhir tahun serta menyesuaikan dengan kondisi pasar saat ini, GRP menargetkan peningkatan penjualan bersih hingga 39% dibandingkan dengan pencapaian tahun penuh 2021,” ujarnya kepada Kontan.co.id (10/9).
Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Cetak Laba Bersih US$ 27,79 Juta di Semester I-2022 Mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan, GGRP membukukan penjualan bersih US$ 721,80 juta dengan laba tahun berjalan US$ 61,89 juta pada tahun 2021 lalu. Dus, menurut hitungan kasar Kontan.co.id, GGRP bakal mengantongi penjualan bersih hingga US$ 1,00 miliar, jika target pertumbuhan penjualan 39% berhasil direalisasikan. Sepanjang Januari-Juni 2022 lalu, GGRP telah membukukan penjualan bersih US$ 456,78 juta. Jumlah tersebut meningkat 53,77% dibandingkan realisasi penjualan bersih GGRP periode Januari-Juni 2021 yang sebesar US$ 297,03 juta. Dari hasil penjualan tersebut, GGRP mengantongi laba periode berjalan sebesar US$ 27,79 juta pada Januari-Juni 2022, naik 22,82% dibanding raihan laba periode berjalan GGRP periode Januari-Juni 2021 yang sebesar US$ 22,62 juta. Menurut catatan GGRP, pertumbuhan kinerja di semester I 2022 salah satunya didorong oleh peningkatan kuantitas penjualan yang mencapai 22% secara tahunan alias
year-on-year (YoY) pada Januari-Juni 2022. Faktor pendorong lainnya antara lain peningkatan pada harga jual produk-produk GGRP Menurut catatan GGRP, kenaikan penjualan perusahaan di semester I 2022 salah satunya didorong oleh peningkatan kuantitas penjualan yang mencapai 22% secara tahunan alias
year-on-year (YoY) pada Januari-Juni 2022. Faktor pendorong lainnya antara lain peningkatan pada harga jual produk-produk GGRP “Peningkatan kuantitas penjualan ini berkat pembangunan-pembangunan infrastruktur yang kami pandang turut menjadi salah satu indikator pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi yang lebih baik,” terang Fedaus. Manajemen GGRP optimistis, prospek bisnis di semester 2 2022 masih positif. Optimisme ini salah satunya didasari oleh tren historis dimana bisnis industri baja memiliki kecenderungan untuk lebih baik lagi di semester 2 dibandingkan dengan semester 1 tiap tahunnya.
Di sisi lain, GGRP juga mencatat bahwa kinerja penjualan perusahaan pada bulan Juli dan Agustus cukup positif bagi perusahaan. “Melihat data internal penjualan Perseroan untuk periode Juli dan Agustus yang sangat baik membuat kami optimisme menyongsong semester 2 2022,” imbuh Fedaus.
Selain memacu penjualan domestik, GGRP masih berencana memacu penjualan ke pasar ekspor, termasuk di antaranya proyek-proyek
renewable energy yang saat ini sedang berkembang pesat dikarenakan tren penurunan emisi secara global. Salah satu strategi yang GGRP siapkan dalam upaya tersebut adalah dengan menambah sertifikasi produk yang memberikan nilai tambah lebih seperti Environmental Product Declaration (EPD) yang menunjukkan transparansi perusahaan atas dampak lingkungan. “Saat ini pasar ekspor yang menjadi target diantaranya Australia, Asia Tenggara dan Eropa,” pungkas Fedaus. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .