Tahun Ini, Impack Pratama (IMPC) Optimistis Target Laba dan Penjualan Akan Terlampaui



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) mengakui jika pihaknya tidak mengetahui lebih jauh pertimbangan Boy Thohir masuk melalui PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) yang memborong saham dalam skema private placement Perseroan.

Direktur Impack Pratama Janto Salim mengatakan setiap investor memiliki pertimbangannya masing-masing.

"Setiap investor memiliki pertimbangan masing-masing dalam membuat keputusan berinvestasi dan yang mengetahui alasannya hanya investor sendiri," jelasnya kepada Kontan, Rabu (30/11).


Sebagai informasi, melalui aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement, perseroan berhasil menghimpun total dana sebesar Rp 325 miliar setelah melepas sebanyak 100 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 3.250 per saham.

Trimegah Sekuritas sebagai pihak non-afiliasi menebus sebanyak 11 juta saham dengan harga sebesar Rp 35,7 miliar.

Baca Juga: Impack Pratama (IMPC) Optimistis Permintaan Bahan Bangunan Tetap Positif

Lebih jauh, Janto menuturkan pihaknya belum memiliki rencana melakukan ekspansi ke bisnis solar panel. Hingga saat ini, instalasi solar panel yang dilakukan oleh emiten plastik dan kemasan ini dilakukan untuk penurunan emisi karbon dan program bisnis berkelanjutan yang dilakoninya.

Lebih jauh Janto mengungkapkan pada tahun 2023 pihaknya juga masih akan mengandalkan penjualan ke produk inti, yakni polikarbonat dan atap uPVC Alderon.

"Selain itu, kami akan membesarkan produk plafon UPVC kami yang baru diluncurkan di bulan September lalu di bawah merek Alderon dan Adaron. Sejauh ini pasar menyambut baik produk plafon kami. Sehingga kami berencana menambah kapasitas produksi plafon menjadi dua kali lipat di kuartal II 2023 di pabrik Gaharu," sambungnya.

Ia menambahkan, usai pembangunan pabrik baru di KITB yang diestimasikan akan beroperasi pada kuartal IV tahun 2023, Perseroan juga akan menambahkan kapasitas produksi plafon menjadi tiga kali lipatnya.

Hingga kini, IMPC juga sudah merealisasikan capex di tahun 2022 sebesar Rp180 miliar. Penyerapan capex secara maksimal ini dialokasikan untuk membeli tanah dan bangunan, mesin, kendaraan dan peralatan penunjang pabrik lainnya.

 
IMPC Chart by TradingView

Janto optimistis target di tahun ini juga berhasil tercapai, bahkan melampaui angka yang dibidik. Tahun ini, IMPC menargetkan angka Rp2,6 triliun dan laba bersih sebesar Rp260 miliar.

Hingga kuartal III 2022, Impack Pratama meraih laba bersih sebesar Rp206 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, atau naik 30,3% dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp158 miliar.

Hal itu ditopang pendapatan senilai Rp2 Triliun, atau meningkat 28,1% dari sembilan bulan tahun 2021 yang sebesar Rp1,6 Triliun.

"Tren historis menunjukkan penguatan kinerja pada kuartal IV dari tahun ke tahun. Maka dari itu, Manajemen optimis dapat mencapai bahkan melampaui target yang telah ditentukan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .