KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) optimistis membidik kinerja tumbuh 15% sampai 20% di sepanjang tahun 2023.

Investor Relation Indonesia Kendaraan Terminal, Reza Priyambada mengungkapkan, perseroan perkirakan pendapatan di sepanjang tahun 2022 bisa mencapai Rp 677,78 miliar atau naik 31,14% dari tahun sebelumnya.

Adapun laba tahun berjalan di tahun 2022 diperkirakan akan mencapai Rp 145,19 miliar atau naik 141,76%. Semoga perkiraan pencapaian ini dapat tercapai sesuai perkiraan tersebut.

Sementara hingga akhir September 2022, IPCC mampu meraih pendapatan Rp508,34 miliar atau naik 46,17% (YoY) dengan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp108,90 miliar atau naik 556,14%.

“Kita masih melihat bagaimana perkembangan industri otomotif, industri pertambangan, beserta kegiatan logistiknya karena pertumbuhan kinerja IPCC tidak dapat terlepas dari pertumbuhan di industri-industri tersebut,” ungkap Reza saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (5/2).

Terkait ekspansi di tahun ini, IPCC memanfaatkan bergabungnya Pelindo untuk menjajaki wilayah kerjasama operasional di luar wilayah Tanjung Priok. Masih ada beberapa area pelabuhan eks Pelindo 1, 3, dan 4 yang akan dikerjasamakan.

Misal, di Pelindo 1 ada Terminal Belawan yang kini sudah bekerjasama dan dioperasikan oleh IPCC. Kemudian, di timur ada Terminal Makassar yang sebelumnya di bawah Pelindo IV dimana kini juga sudah dioperasikan di bawah IPCC.

“Masih ada sejumlah pelabuhan potensial lain yang bisa dikerjasamakan sebagai Terminal Roro maupun Terminal Kendaraan,” ujar dia.

Baca Juga: Tingkatkan Layanan, IPCC Luncurkan Customer Care Station di Kantor Pusat

Ekspansi lainnya yakni berupa penyediaan lapangan penumpukan atau parkir di luar wilayah Terminal yang saat ini disebut sebagai Pre Delivery Center yang telah dilakukan oleh IPCC.

Selain itu, layanan all in atau disebut door to door service untuk pelayanan dari Terminal menuju end user juga masih dijajaki oleh perseroan.

Untuk memuluskan ekspansi itu, IPCC menyiapkan dana belanja modal (capex) sekitar Rp 35 miliar hingga Rp 40 miliar untuk perbaikan dan pembenahan sejumlah sarana dan prasarana yang dimiliki.

“Kami akan menjamin kelancaran kegiatan operasional baik pelayanan secara fisik yang di-support dengan system yang memudahkan pelanggan dalam pelayanan. Selebihnya kegiatan pengembangan di Terminal dapat dibiayai dari Operational Expenditures (Opex),” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto