KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperoleh anggaran Rp 100,6 triliun. Anggaran tersebut akan dibagi menjadi empat bidang pembangunan, salah satunya adalah bidang sumber daya air. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rapat kerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyebut, bidang sumber daya air dianggarkan sebesar Rp 41,2 triliun. Angaran tersebut nantinya akan dibagi lagi, untuk membangun bendungan dan danau, irigasi dan rawa, operasi dan pemeliharaan, pengendali daya rusak, penanganan lumpur lapindo, air tanah dan air baku, Turbinwas (pengaturan, pembinaan dan pengawasan), dukungan manajemen, dan pengadaan tanah. Untuk bendungan dan danau, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 11,5 triliun yang akan digunakan untuk melanjutkan bendungan yang sudah berjalan dan bendungan baru. Saat ini bendungan sudah berjalan antara lain Tamblang di Bali, Beringin Sila di Sumba, Lolak di Sulawesi Utara, Sadawarna di Jawa Barat, dan Semantok di Jawa Timur.
Tahun Ini, Kementerian PUPR Anggarkan Rp 41,2 Triliun untuk Proyek Sumber Daya Air
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperoleh anggaran Rp 100,6 triliun. Anggaran tersebut akan dibagi menjadi empat bidang pembangunan, salah satunya adalah bidang sumber daya air. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rapat kerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyebut, bidang sumber daya air dianggarkan sebesar Rp 41,2 triliun. Angaran tersebut nantinya akan dibagi lagi, untuk membangun bendungan dan danau, irigasi dan rawa, operasi dan pemeliharaan, pengendali daya rusak, penanganan lumpur lapindo, air tanah dan air baku, Turbinwas (pengaturan, pembinaan dan pengawasan), dukungan manajemen, dan pengadaan tanah. Untuk bendungan dan danau, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 11,5 triliun yang akan digunakan untuk melanjutkan bendungan yang sudah berjalan dan bendungan baru. Saat ini bendungan sudah berjalan antara lain Tamblang di Bali, Beringin Sila di Sumba, Lolak di Sulawesi Utara, Sadawarna di Jawa Barat, dan Semantok di Jawa Timur.