JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mentargetkan pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 3 Triliun. Artinya emiten properti ini hanya menargetkan pertumbuhan 7,5 % secara year on year (yoy). Padahal tahun ini prospek kawasan industri diperkirakan cukup cerah mengingat pemerintah gencar mendorong pembangunan infrastruktur terutama di kawasan industri. Muljadi, Sekretaris perusahaan KIJA mengatakan, target pendapatan tahun ini bersumber dari kawasan industri dan Infrastruktur. "Selain kawasan industri, kita juga punya bisnis lain pembangkit listrik, dry port," katanya, Kamis (24/4). Sepanjang kuartal I 2015, KIJA telah mengantongi marketing sales Rp 300 miliar yang bersumber dari penjualan lahan industri dan proyek komersial. Nilai ini naik dari marketing sales pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 180 miliar. Tahun 2014, KIJA mencatatkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan laba bersih 297,7% menjadi Rp 400,9 miliar dari Rp100,8 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara penjualan dan pendapatan jasa KIJA hanya naik tipis sebesar Rp 2.2% dari Rp 2,73 triliun menjadi Rp 2,79 triliun. Namun, beban pokok penjualan turun menjadi Rp 1,54 triliun dari Rp 1,56 triliun sehingga laba kotor naik menjadi Rp 1,25 triliun dari sebelumnya Rp 1,17 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun ini KIJA targetkan kenaikan pendapatan 7,5%
JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mentargetkan pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 3 Triliun. Artinya emiten properti ini hanya menargetkan pertumbuhan 7,5 % secara year on year (yoy). Padahal tahun ini prospek kawasan industri diperkirakan cukup cerah mengingat pemerintah gencar mendorong pembangunan infrastruktur terutama di kawasan industri. Muljadi, Sekretaris perusahaan KIJA mengatakan, target pendapatan tahun ini bersumber dari kawasan industri dan Infrastruktur. "Selain kawasan industri, kita juga punya bisnis lain pembangkit listrik, dry port," katanya, Kamis (24/4). Sepanjang kuartal I 2015, KIJA telah mengantongi marketing sales Rp 300 miliar yang bersumber dari penjualan lahan industri dan proyek komersial. Nilai ini naik dari marketing sales pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 180 miliar. Tahun 2014, KIJA mencatatkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan laba bersih 297,7% menjadi Rp 400,9 miliar dari Rp100,8 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara penjualan dan pendapatan jasa KIJA hanya naik tipis sebesar Rp 2.2% dari Rp 2,73 triliun menjadi Rp 2,79 triliun. Namun, beban pokok penjualan turun menjadi Rp 1,54 triliun dari Rp 1,56 triliun sehingga laba kotor naik menjadi Rp 1,25 triliun dari sebelumnya Rp 1,17 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News