Tahun ini kredit jalan tol bakal ngebut



JAKARTA. Tahun ini, kredit perbankan di sektor infrastruktur, khususnya jalan tol, agaknya bakal kembali lancar jaya. Langkah pengkajian ulang alias review Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terhadap 24 proyek tol telah rampung. Jadi, penyaluran kredit yang sempat macet di proyek-proyek jalan tol bisa kembali berjalan.

Kepala BPJT Ahmad Ghani Ghazali mengungkapkan, pihak Kementerian Pekerjaan Umum sudah menyelesaikan pengkajian ulang proyek pembangunan jalan tol. "Hasil review menyatakan, masih layak dibiayai," kata Ahmad, Minggu (16/1). Total nilai investasi ke-24 proyek jalan tol tersebut mencapai Rp 111,74 triliun.

Para bankir tentu saja sumringah mendengar kabar gembira ini. Direktur Bussiness Banking Bank BNI Khrisna R. Soeprapto menuturkan, hal ini semakin menebalkan optimisme perbankan untuk menggenjot penyaluran kredit jalan tol di tahun 2011.


Ia menjelaskan, selama ini banyak komitmen kredit pembangunan jalan tol yang pencairannya telat karena proyek yang dibiayai mangkrak.

Namun, kendala terbesar proyek tol masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni pembebasan lahan. Untunglah, para bankir telah mendapatkan komitmen dari pemerintah untuk membantu menyelesaikan kendala tersebut. "Pemerintah sudah berjanji, akan menyelesaikan aturan pembebasan lahan," ujar Khrisna.

Langkah berikutnya, imbuh Krishna, tinggal melakukan peninjauan lagi dari sisi perbankan terhadap kelayakan pencairan kredit lebih lanjut. "Termasuk rencana bisnis dan penyerapan kredit yang sudah berjalan," jelasnya.

Bank BNI sudah menyiapkan plafon kredit jalan tol hingga Rp 6 triliun sejak beberapa waktu lalu. Namun, sejauh ini, penyerapan di sektor yang satu ini masih teramat kecil, yakni baru sekitar Rp 1,2 triliun.

Lima proyek baru.

Pembiayaan proyek jalan tol tahun ini memang cukup tinggi. Selain ke-24 proyek pembangunan jalan tol tadi, pemerintah juga mengantongi rencana pembangunan lima ruas jalan tol baru.

Kelimanya adalah, ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 60 km, senilai Rp 4,7 triliun. Lalu, ruas Pandaan-Malang sepanjang 37,2 km dengan nilai Rp 2,5 triliun dan ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan sepanjang 58,5 km senilai Rp 5,1 triliun. Kemudian, Pasirkoja-Soreang sepanjang 15 km senilai Rp 1,02 triliun dan ruas Manado-Bitung sepanjang 46 km dengan nilai investasi Rp 5,6 triliun.

Direktur Bisnis CIMB Niaga Handoyo Soebali juga mengaku siap mengucurkan kredit jalan tol tahun ini dengan skema sindikasi. "Dana disiapkan sesuai proyek yang ada serta kelayakannya," ujarnya.

Direktur Kelembagaan dan BUMN Bank Rakyat Indonesia (BRI) Asmawi Syam melontarkan hal senada. "Kredit jalan tol semakin cerah," ujarnya. Di 2011 BRI memiliki plafon kredit infrastruktur, termasuk jalan tol, mencapai Rp 29 triliun. Adapun Bank Mandiri telah menyiapkan kredit Rp 11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: