Tahun ini Lion Air incar pendapatan US$ 2 miliar



JAKARTA. Maskapai penerbangan PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) mengklaim, berkembangnya bisnis  Lion Air didorong oleh pasar industri penerbangan di Indonesia yang sangat besar dan terus bertumbuh. Rusdi Kirana, Presiden Direktur Lion Air mengakui, perseroan yang dipimpinnya sejak tahun 2.000 itu, terus tumbuh sampai saat ini. "Dari modal awal hanya US$ 900.000, pendapatan kami tahun ini ditargetkan US$ 2 miliar," ujarnya di rangkaian Kongres Diaspora II di Jakarta Convention Centre, Senin (19/8). Menurut Rusdi, cepatnya pertumbuhan bisnis Lion Air didukung oleh besarnya kapitalisasi industri penerbangan di Tanah Air. "Ini bukan karena saya yang mampu, tetapi kita diberkati oleh negara yang besar," jelasnya.

Dia bilang, tahun ini Lion Air menargetkan bisa mengangkut 32 juta penumpang. Untuk mencapai target tersebut, saat ini Lion Air Grup sudah memesan 707 unit pesawat dari produsen Boeing, Airbus dan ATR. Bos Lion Air ini pun mengingatkan, Indonesia tidak hanya menjadi pasar pesawat dari luar negeri saja. Negeri ini juga menjadi pasar produsen pesawat dalam negeri, yakni PT Dirgantara Indonesia (Persero).

Karena itu pula, lanjut Rusdi, Lion Air telah sepakat untuk bekerja sama dengan PT DI untuk membeli pesawat produksi anak bangsa, yakni tipe N-219.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan