Tahun ini, LJ Hooker incar transaksi Rp 5 triliun



JAKARTA. Meski bisnis properti kurang kondusif pada tahun politik ini, broker asing tetap melihat Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan. LJ Hooker Indonesia, pemegang waralaba LJ Hooker asal Australia, percaya diri bisa memperoleh transaksi senilai Rp 5 triliun tahun ini.

Tahun lalu, LJ Hooker Indonesia mencatat 2.600 transaksi properti dengan nilai total Rp 3,6 triliun. "Transaksi didominasi oleh pasar sekunder sebesar 65%, sementara sisanya pasar primer sebesar 35%," jelas Oka M. Kauripan, Managing Director LJ Hooker Indonesia, Kamis (27/3).

Dilihat berdasarkan sektornya, transaksi properti yang paling aktif terjadi pada rumah, apartemen, dan lahan industri atau pabrik. Namun tidak semua sektor properti mengalami peningkatan. Oka bilang, transaksi ruko di beberapa daerah mulai melambat. Sementara itu berdasarkan lokasi, Tangerang dan Bekasi masih menjadi favorit.


Target pertumbuhan transaksi yang ditetapkan LJ Hooker Indonesia pada 2014 sejatinya adalah konservatif, yakni hanya tumbuh 10% dari tahun 2013. Pasalnya, pada tahun 2014 ini, terjadi perlambatan bisnis properti akibat kenaikan suku bunga kredit, kebijakan loan to value (LTV) dari Bank Indonesia (BI), serta agenda pemilihan umum yang kini sedang berlangsung tahap kampanye.

"Tahun ini, kami akan lebih fokus menggarap pasar sekunder dan memperbanyak jumlah properti yang terdaftar," papar Oka.

Oka berharap, strategi yang ditempuh oleh LJ Hooker Indonesia ini bisa menciptakan peluang bagi investor. Dus, ketika pasar properti diprediksi rebound pada 2015 nanti, investor sudah bisa menikmati imbal hasil.

Makanya, ekspansi LJ Hooker Indonesia menambah kantor cabang juga terus berlanjut. Sejak pertama kali beroperasi pada 2001 hingga saat ini, perusahaan sudah menjalankan 53 kantor di sejumlah kota di Indonesia. Rencananya, perusahaan akan menambah 12 kantor baru sepanjang 2014.

Inilah yang membuat broker asing kepincut. Awal tahun ini, Re/max juga turut menyemarakkan bisnis broker di Indonesia. Sama halnya dengan LJ Hooker, broker properti asal Amerika Serikat (AS) ini juga masuk ke Indonesia lewat waralaba kepada PT Signature Properties.

Selama lima tahun pertama, Re/max berencana membuka 25 kantor di Indonesia. Sayangnya, perusahaan enggan memberi tahu target transaksi yang dibidik di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan