MAKASSAR. Perayaan Cap Go Meh sebagai rangkaian peringatan Tahun Baru China (Imlek) yang jatuh pada 8 Februari 2016 tidak dilaksanakan seperti pada tahun-tahun sebelumnya di Makassar, Sulawesi Selatan. "Tahun ini tidak dilakukan Cap Go Meh. Setelah dilakukan prosesi 'Pappoe' atau meminta doa kepada dewa-dewa di klenteng sehingga keluar petunjuk Cap Gomeh tidak usah digelar," kata Ketua Ikatan Pemuda Tionghoa Sulsel William Lauri di Makassar, Rabu (27/1). Ia menjelaskan proses Pappoe adalah sebuah ritual menggunakan sumpit dalam wadah yang diguncang-guncang sampai keluar salah satu sumpit dalam wadah tersebut kemudian dipercaya untuk dijadikan petunjuk.
Selain itu Poppoe sering digunakan dalam hal permohonan pelaksanaan kegiatan maupun pencarian jodoh serta proses kehidupan selanjutnya atau semacam prediksi dan perintah dari dewa-dewa ketika akan melaksanakan hajatan. "Hampir semua klenteng melakukan Poppoe dan hasilnya rata-rata sama petunjuknya Cap Go Meh tahun ini di tiadakan, tapi tetap ada rangkaian acara lainnya, hasil dari pertemuan lalu" ujar anggota DPRD Kota Makassar ini. Kendati perayaan Cap Gomeh di tiadakan tahun ini, namun pihaknya tetap melaksanakan perayaan Imlek dengan berbagai kegiatan seperti bakti sosial, malah temu hati atau 'Open House' di Gedung Bamboden jalan Gunung Latimojong, pentas budaya hingga Jappa-Joka disebut 'Kia-kia.