Tahun ini, Mark Dynamics berencana merambah bisnis sanitasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini bakal menjadi catatan sejarah baru bagi PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. Produsen cetakan sarung tangan (hand former) tersebut berencana merambah bisnis sanitasi dengan mengalokasikan dana investasi hingga Rp 150 miliar. Mereka akan menggunakannya untuk membeli alat produksi.

Ekspansi bisnis Mark Dynamics akan berjalan secara bertahap hingga tahun 2020. "Pembeliannya bertahap selama tiga tahun, di 2018 ini kami pakai Rp 50 miliar dahulu," kata Ridwan, Presiden Direktur PT Mark Dynamics Dynamics Indonesia Tbk kepada KONTAN, Senin (30/4).

Pada tahun terakhir jadwal pembelian mesin produksi nanti, Mark Dynamics sekaligus menjadwalkan bisnis sanitasi beroperasi secara komersial. Perusahaan berkode saham MARK di Bursa Efek Indonesia itu akan memproduksi kloset dan urinal.


Sembari mengawal rencana bisnis anyar, Mark Dynamics juga menyiapkan ekspansi bisnis existing. Mereka berencana meningkatkan kapasitas produksi pabrik cetakan sarung tangan di Tanjung Morawa, Sumatra Utara. Kapasitas produksi tahun lalu 420.000 potong per bulan, tahun ini akan naik menjadi 540.000 potong per bulan atau 6,48 juta potong per tahun.

Pabrik di Tanjung Morawa berdiri di atas ;ahan seluas 15.000 meter persegi (m²). Sebanyak 95% produksi pabrik itu justru untuk memenuhi pasar ekspor.

Mengintip materi paparan publik Mark Dynamics, pelanggan terdiri dari 65% dari Malaysia, 25% dari Thailand, 5% dari Vietnam dan 5% dari Indonesia. Total kopral, ada 20 perusahaan yang menjadi pelanggan.

Mark Dynamics optimistis, rencana ekspansinya tak akan sia-sia. Prediksi mereka, permintaan sarung tangan global mencapai 268 miliar pasang pada tahun ini atau tumbuh 8%-10% per tahun. "Saat ini saja demand di dunia lebih besar dari suplai yang ada," sebut Ridwan,

Sejalan dengan rencana ekspansi, Mark Dynamics berharap kinerja tahun ini juga tumbuh. Menurut hitung-hitungan mereka, penjualan tahun 2018 bisa mencapai Rp 310 miliar. Kalau proyeksi tersebut terbukti, kinerja tahun ini bakal tumbuh 29,28% year on year (yoy).

Sepanjang tahun lalu, Mark Dynamics membukukan penjualan senilai Rp 239,79 miliar dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih, sebesar Rp 47,06 miliar. Kalau dihitung, laba bersih mereka mendaki 140,22% yoy.

Sementara dari Januari-Maret 2018, Mark Dynamics melaporkan penjualan Rp 78,47 miliar dan laba bersih Rp 18,04 miliar. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan dan laba bersih tersebut masing-masing tumbuh 54,96% dan 210,49%.

Selain mengejar pertumbuhan kinerja, Mark Dynamics mengapresiasi pemegang saham dengan membagikan dividen sebesar 24% dari laba bersih 2017. "Dengan jumlah saham mencapai 760.000.062 lembar, maka masing-masing menerima dividen Rp 15," tutur Ridwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat