JAKARTA. Sepanjang tahun 2010 ini, perusahaan penerbangan plat merah, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) atau Merpati membutuhkan dana sebesar Rp 799,8 miliar. Dana tersebut digunakan untuk merestrukturisasi utang dan dana operasional perusahaan. Untuk restrukturisasi utang, Merpati membutuhkan hutang baru sebesar Rp 489,8 miliar. Sedangkan untuk dana operasional, perusahaan penerbangan plat merah ini membutuhkan dana sebesar Rp 310 miliar.“Untuk penambahan utang baru sebesar Rp 489,8 miliar, kami belum dapat. Utang baru itu hanya untuk usulan penambahan dan salah satu opsi untuk menyelesaikan restrukturisasi utang Merpati. Namun, belum mendapat persetujuan,” kata Direktur Keuangan Merpati, Robi Quento di sela-sela rapat dengar pendapat dengan komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis (29/4).Untuk utangan baru tersebut, Robi mengaku akan berusaha meminjam kepada Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Selain itu juga, Robi juga berusaha akan meminjam dana dari perbankan. Sayangnya, Merpati belum bisa memastikan apakah pihaknya bisa menyedot dana pinjaman dari perbankan atau tidak. Soalnya, Merpati termasuk maskapai yang tidak bankable lantaran utangnya yang menggelembung sementara asetnya masih mini.Saat ini, beban utang MNA mencapai Rp 3,1 triliun dan US$ 2,4 juta. Utang tersebut terdiri dari utang Mandatory sebesar US$ 2,4 juta dan Rp 476 miliar. Kemudian untuk utang dengan jaminan sebesar Rp 762,741 miliar dan utang tanpa jaminan sebesar Rp 1,8 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun Ini, Merpati Butuh Dana Rp 799 Miliar
JAKARTA. Sepanjang tahun 2010 ini, perusahaan penerbangan plat merah, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) atau Merpati membutuhkan dana sebesar Rp 799,8 miliar. Dana tersebut digunakan untuk merestrukturisasi utang dan dana operasional perusahaan. Untuk restrukturisasi utang, Merpati membutuhkan hutang baru sebesar Rp 489,8 miliar. Sedangkan untuk dana operasional, perusahaan penerbangan plat merah ini membutuhkan dana sebesar Rp 310 miliar.“Untuk penambahan utang baru sebesar Rp 489,8 miliar, kami belum dapat. Utang baru itu hanya untuk usulan penambahan dan salah satu opsi untuk menyelesaikan restrukturisasi utang Merpati. Namun, belum mendapat persetujuan,” kata Direktur Keuangan Merpati, Robi Quento di sela-sela rapat dengar pendapat dengan komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis (29/4).Untuk utangan baru tersebut, Robi mengaku akan berusaha meminjam kepada Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Selain itu juga, Robi juga berusaha akan meminjam dana dari perbankan. Sayangnya, Merpati belum bisa memastikan apakah pihaknya bisa menyedot dana pinjaman dari perbankan atau tidak. Soalnya, Merpati termasuk maskapai yang tidak bankable lantaran utangnya yang menggelembung sementara asetnya masih mini.Saat ini, beban utang MNA mencapai Rp 3,1 triliun dan US$ 2,4 juta. Utang tersebut terdiri dari utang Mandatory sebesar US$ 2,4 juta dan Rp 476 miliar. Kemudian untuk utang dengan jaminan sebesar Rp 762,741 miliar dan utang tanpa jaminan sebesar Rp 1,8 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News