KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten distributor peralatan teknologi, PT Metrodata Electronics Tbk (
MTDL) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 15% dan laba bersih tumbuh sebesar 20% pada tahun 2022. Direktur MTDL, Randy Kartadinata berharap pihaknya dapat terus meraih kinerja yang lebih baik dengan terus memperlengkap diversifikasi produk dan layanan MTDL, terutama untuk memenuhi kebutuhan
customer di tengah pandemi. "Kami juga akan terus berusaha mengembangkan SDM kami yang sudah terbiasa untuk bekerja secara
remote," tuturnya kepada Kontan, Kamis (13/1).
Baca Juga: Metrodata (MTDL) Hadirkan Enterprise Performance Management Berbasis Cloud Untuk meraih pertumbuhan tersebut, MTDL juga fokus pada dua unit bisnis andalannya, yakni unit distribusi dan unit solusi & konsultasi. Di sisi lain, MTDL juga optimistis melihat adanya momentum pengembangan digitalisasi di Indonesia yang semakin cepat. Hal ini dilihat dari adanya
Work From Home (WFH),
School From Home (SFH), dan transformasi digital berbagai perusahaan. Dengan memperhatikan hal tersebut, MTDL juga menambah layanan dan produk dengan terus menambah mitra strategis dan jasa TI kelas dunia. MTDL saat ini telah bekerja sama dengan berbagai mitra untuk layanan
cloud,
artificial intelligence, IoT,
data analytics,
business applications, dan sebagainya. Oleh karena itu, Randy menambahkan, jika hal ini sejalan dengan visi baru Perseroan untuk terus mendorong kemajuan teknologi digital di Indonesia, yaitu menjadi
leading digital
economy hub & enabler atau pusat aktualisasi ekonomi digital terdepan.
MTDL juga menyiapkan dana capex senilai kurang lebih Rp200 miliar tahun ini yang dicanangkan untuk pengadaan alat-alat IT yang disewakan. "Kami juga memiliki rencana ekspansi terhadap gudang di beberapa tempat tertentu yang sebelumnya kami sewa, akan kami beli sendiri. Adapun gudang tersebut berada di Bandung dan Makassar," tutur Randy. Pihaknya merinci, akan membeli gudang tersebut dengan perkiraan alokasi dana sebesar Rp22 miliar. Alokasi dana lainnya sebesar Rp10 miliar digunakan untuk pengembangan jaringan infrastruktur IT. "Jadi memang total perkiraan dana capex secara keseluruhan adalah sebesar Rp200 miliar hingga Rp232 miliar," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .