Tahun ini MPMX targetkan pertumbuhan laba 20%



JAKARTA. Emiten distributor dan penjual motor merek Honda, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) resmi mencatatkan saham perdana, Rabu (29/5). Sayang, di akhir perdagangan, harga saham MPMX mendarat di level Rp 1.460 per saham, alias turun 2,67% dari harga initial public offering (IPO) sebesar Rp 1.500 per saham.

Manajemen MPMX optimistis, tahun ini bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja yang sama seperti rata-rata dalam tiga tahun tahun terakhir. Emiten yang melepas 970 juta saham setara 21,73% dari modal ditempatkan dan disetor ini berharap, tahun ini membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 13% dan laba bersih tumbuh 20%.

Direktur Utama MPMX, Tossin Himawan mengatakan, pada tahun lalu, pendapatan MPMX naik 27,5% menjadi Rp 10,7 triliun. Untuk menjaga kinerjanya, MPMX akan melakukan sejumlah ekspansi dari dana segar hasil IPO senilai Rp 1,45 triliun.


Berdasarkan prospektus IPO, sebagian dana hasil IPO akan disalurkan untuk memperkuat bisnis MPM Rent, anak usaha yang berbisnis rental kendaraan. Rinciannya, sebanyak 12% dana IPO untuk membeli 3.000 unit kendaraan, menambah cabang dan mendirikan sekolah mengemudi. Sementara, 24% digunakan untuk mengakuisisi perusahaan penyewaan kendaraan.

Direktur keuangan MPMX, Troy Pawarta memastikan, MPMX siap mengalokasikan dana Rp 220 miliar untuk mencaplok sejumlah perusahaan penyewaan yang memiliki jumlah armada 1.800 unit. Akhir tahun ini, MPMX menargetkan memiliki 14.000-15.000 unit kendaraan.

Dana IPO juga disalurkan MPMX bagi anaknya yang berbisnis oli sepeda motor, yakni PT Federal Karyatama (FKT). Selain berencana membangun fasilitas pabrik dan pembotolan pelumas baru, MPMX berniat memperbesar kepemilikannya pada FKT.

Sementara, sisa dana IPO akan digunakan untuk melunasi utang senilai Rp 115 miliar dan memperkuat anak usaha asuransi, PT Asuransi Mitra pelindung Mustika.

Secara historis, MPMX pernah terkena dampak negatif kala harga BBM naik di 2005 dan 2008. Tossin bilang, penjualan motor yang jadi bisnis inti MPMX sempat turun, meski keadaan itu hanya berlangsung dua bulan saja.

Tahun lalu, MPMX menjual 730.000 unit motor. Melihat permintaan sepeda motor yang masih menarik, Tossin yakin, bisnis ini bisa bertahan. "Per April 2013, pasar motor di Jawa Timur masih naik 30%," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yuwono Triatmodjo