JAKARTA. PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) masih memiliki utang dalam valuta asing (valas) yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Direktur Keuangan MSKY, Effendy Budiman mengatakan, per akhir Maret 2015, total pinjaman valas MSKY mencapai US$ 314,84 juta. Sebesar US$ 68,59 juta akan jatuh tempo pada tahun ini. Jumlah pinjaman jatuh tempo itu terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar US$ 15,85 juta dan pinjaman luar negeri sebesar US$ 52,74 juta. MSKY akan melakukan pembayaran secara bertahap setiap bulannya. Pada bulan ini, MSKY akan membayar pinjaman valas senilai US$ 19,45 juta. Total pinjaman terbesar akan jatuh tempo pada tahun depan, mencapai US$ 246,24 juta. Utang dalam bentuk valas ini kerap membuat MSKY tersandera rugi kurs mata uang asing. Pada tahun lalu, penyedia saluran televisi berbayar ini membukukan rugi bersih sebesar Rp 154,73 miliar. Jumlah kerugian ini menipis dibandingkan tahun 2013 lalu yang sebesar Rp 486 miliar. Meski demikian, MSKY mulai bisa mengurangi beban penjualan dan beban keuangan. Begitupula dengan rugi kurs yang menyusut signifikan dari Rp 635,9 miliar menjadi Rp 168,4 miliar.
Utang valas MSKY akan jatuh tempo US$ 68,59 juta
JAKARTA. PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) masih memiliki utang dalam valuta asing (valas) yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Direktur Keuangan MSKY, Effendy Budiman mengatakan, per akhir Maret 2015, total pinjaman valas MSKY mencapai US$ 314,84 juta. Sebesar US$ 68,59 juta akan jatuh tempo pada tahun ini. Jumlah pinjaman jatuh tempo itu terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar US$ 15,85 juta dan pinjaman luar negeri sebesar US$ 52,74 juta. MSKY akan melakukan pembayaran secara bertahap setiap bulannya. Pada bulan ini, MSKY akan membayar pinjaman valas senilai US$ 19,45 juta. Total pinjaman terbesar akan jatuh tempo pada tahun depan, mencapai US$ 246,24 juta. Utang dalam bentuk valas ini kerap membuat MSKY tersandera rugi kurs mata uang asing. Pada tahun lalu, penyedia saluran televisi berbayar ini membukukan rugi bersih sebesar Rp 154,73 miliar. Jumlah kerugian ini menipis dibandingkan tahun 2013 lalu yang sebesar Rp 486 miliar. Meski demikian, MSKY mulai bisa mengurangi beban penjualan dan beban keuangan. Begitupula dengan rugi kurs yang menyusut signifikan dari Rp 635,9 miliar menjadi Rp 168,4 miliar.