JAKARTA. Memasuki tahun 2014, sejumlah manajer investasi optimistis bisa mengerek raihan dana keloaan dibanding tahun lalu. Salah satunya ialah PT Panin Asset Management (PAM). Berdasarkan data yang dikutip dari situs resmi PAM, total dana kelolaan PAM per 30 Desember 2013 lalu sejumlah Rp 15,7 triliun. Di tahun ini, PAM menargetkan jumlah dana kelolaannya bisa naik sekitar 30% menjadi sekitar Rp 20 triliun. Untuk meraih target tersebut, PAM bakal melakukan beberapa langkah yang bisa jadi peluang bagi investor. Salah satunya dengan mengelola portofolio reksadana saham hingga nilai aktiva bersihnya konsisten di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
PAM memiliki tiga produk reksadana saham, yaitu Panin Maksima, Panin Dana Prima dan Panin Syariah Saham. Direktur PAM Ridwan Soetedja mengatakan, pada tahun ini pihaknya masih menjagokan salah dua produk reksadana sahamnya yaitu Panin Maksima dan Panin Dana Prima. “Kami harap dua produk tadi setidaknya di atas 5% dari IHSG tahun ini,” ujar Ridwan. Adapun Panin Syariah Saham baru diluncurkan pada 2 Juli 2012 lalu. Ia menambahkan, secara historis, gabungan dana kelolaan antara Panin Maksima dengan Panin Dana Prima menyumbang setidaknya 40% dari total dana kelolaan PAM per tahun. Per 30 Desember 2013, masing-masing dana kelolaan Panin Maksima dan Panin Dana Prima sebesar Rp 6,11 triliun dan Rp 2,04 triliun. Total keduanya menyumbang 51,9% dari total dana keloaan PAM tahun lalu. Sedangkan pada jumlah unit penyertaan, Ridwan menargetkan tahun ini unit penyertaan dari seluruh produk PAM bisa naik antara 15% hingga 20%. Selain memaksimalkan kinerja produk yang telah dimiliki, Ridwan juga bilang PAM berencana meluncurkan satu produk reksadana anyar pada tahun ini. “Jenisnya reksadana saham. Belum ada pembahasan akan diluncurkan kapan,” ujar Ridwan. Ridwan melanjutkan, PAM akan tetap melakukan edukasi investasi di reksadana kepada masyarakat umum sebagai salah satu langkah mengerek jumlah dana kelolaan tahun ini. “Kami akan tetap menyelenggarakan kelas-kelas bagi investor awam,
financial planning, seminar-seminar, ikut kegiatan pameran investasi dan bekerja sama dengan APRDI (Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia),” ungkapnya. Momentum yang tepat Direktur PT Infovesta Utama, Parto Kawito menilai, tahun ini merupakan momentum tepat untuk menaikkan dana kelolaan reksadana saham. Ia bilang, ketidaksesuaian ekspektasi para manajer investasi pada reksadana saham tahun lalu bakal berimbas pada tahun ini.
“Tahun lalu mereka optimistis pada kinerja reksadana saham tapi justru melempem. Akibatnya justru tahun ini merupakan tahunnya reksadana saham,” ungkap Parto. Faktor penghambat laju IHSG tahun lalu, diyakini Parto tidak terulang pada tahun ini. Seperti laju inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), efek pengurangan stimulus dari Amerika Serikat juga mulai mereda. “Terlebih ini merupakan tahun pemilu. Pada 2009 saat pemilu diselenggarakan, IHSG naik 50% lebih dibanding pada tahun sebelumnya,” ujar Parto. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan