Tahun Ini pemerintah targetkan penyaluran B30 sebanyak 9,20 juta KL



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dipastikan akan terus melanjutkan kebijakan mandatori biodiesel B30 untuk domestik.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut, program B30 sudah berjalan sejak Januari 2020. Hingga akhir tahun lalu, realisasi pemanfaatan B30 di dalam negeri mencapai 8,46 juta kiloliter (KL).

Jumlah ini sebenarnya lebih rendah dibandingkan target awal yang ditetapkan pemerintah sebesar 9,59 juta KL. Capaian program B30 tahun lalu memang cukup dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang membuat mobilitas kendaraan menjadi berkurang.


Kendati demikian, realisasi biodiesel di tahun 2020 masih lebih tinggi dibandingkan realisasi di tahun 2019 sebesar 6,39 juta KL. Asal tahu saja, di tahun 2019 lalu program biodiesel yang dijalankan pemerintah adalah B20.

Baca Juga: Tahun Kerbau Logam merupakan tahun yang baik untuk sektor bisnis dengan unsur tanah

“Program B30 di tahun lalu berdampak pada penghematan devisa negara sebesar Rp 38,31 triliun atau setara US$ 2,66 miliar,” ungkap Arifin dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1).

Di tahun 2021, pemerintah menetapkan target penyaluran biodiesel B30 sebesar 9,20 juta KL. Diharapkan target tersebut bisa terpenuhi seiring pemulihan ekonomi nasional.

Pemerintah pun juga akan melanjutkan pengembangan bahan bakar alternatif lainnya yang berbasis nabati. “Uji coba demo plant Green Diesel dan Bioavtur jadi salah satu rencana kerja pendukung di tahun 2021,” tandas Arifin.

Dalam catatan Kontan, pengembangan Green Diesel dijalani oleh PT Pertamina (Persero). Akhir tahun lalu, Pertamina mulai melakukan uji coba produksi Green Diesel, Green Avtur, dan Green Gasoline di Kilang Cilacap. Pertamina juga menggarap proyek Standalone Biorefinery di tiga lokasi, yakni Cilacap, Plaju, dan Dumai.

Selanjutnya: Pemerintah siapkan strategi alternatif energi untuk sektor transportasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .