KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan ruko sejumlah pengembang sepanjang tahun ini masih cukup bagus walaupun data Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa rasio kredit bermasalah atau
non performing loan (NPL) ruko pada kuartal II 2018 meningkat. Dari data BI tersebut, NPL ruko alias rumah toko mencapai 4,65%. Sementara pada periode yang sama, penyaluran kredit di sektor komersial yang diperuntukkan untuk kegiatan bisnis ini hanya naik 1,46%. Lantaran masih cukup bagus, para pengembang juga masih melakukan ekpansi dengan meluncurkan produk-produk baru. Seperti Jababeka Residence misalnya, produk-produk ruko yang mereka rilis masih terserap dengan baik. Handoyo Lim, General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence mengatakan, Ruko Thamrin Boulevard sudah terjual 95% dan ruko Sudirman tahap I sold out 90%. Keduanya merupakan produk ruko terkahir yang dirilis perusahaan.
"Jadi penjualan ruko di Jababeka itu bagus. Ruko Hollywood Boulevard sudah habis, Ruko Rodeo, Ruko Trace 1 dan 2, Ruko Djava, dan Ruko Green Market juga sudah
sold out. Jadi NPL ruko di Jababeka itu sangat kecil, paling hanya ada satu atau dua yang batal karena alasan tertentu," kata Handoyo pada Kontan.co.id baru-baru ini. Sejalan dengan penjualan yang bagus itu, Jababeka saat ini kembali memasarkan ruko Hollywood 2 dan Sudirman Boulevrad 2, serta meluncurkan produk business loft bertajuk Ginza. Rata-rata harga ruko yang dipasarkan perusahan Rp 2,9 miliar, sedangkan untuk business loft Rp 4,9 miliar. Selain Jababeka, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) juga melakukan ekspansi di ruko. Pengembang ini akan meluncurkan proyek ruko bertajuk Melrose di Metland Menteng, Cakung, Jakarta Timur yang akan dipasarkan dengan harga mulai Rp 3,6 miliaran. Ruko Melrose akan dibangun dengan konsep desain modern dan ditawarkan dalam dua tipe. Pertama tipe dua lantai dengan ukuran luas tanah 100 meter persegi (m2) dan luas bangunan 132 m2. Kedua, tipe 3 lantai dengan ukuran luas tanah 100 m2 dan luas bangunan 200 m2. Saat ini Ruko Melrose masih dalam tahap prelaunch dengan total unit yang ditawarkan sebanyak 10 unit. Metland Menteng menargetkan ruko Melrose dapat terjual semua (sold out) dalam waktu dua bulan dengan nilai penjualan yang bisa diraih sebesar Rp36 miliar. Dedy Indrawan, General Manager Metland Menteng mengatakan, potensi pergerakan bisnis di Metland Menteng masih tinggi melihat pengembangan kawasan komersial di kawasan ini baru sekitar 10% total luas lahan yang telah terbangun. "Dengan tingkat hunian saat ini mencapai 2600 Kepala Keluarga (KK), potensi pasar di Metland Menteng cukup besar." katanya. Sementara PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) lebih agresif lagi. Perusahaan ini masih terus melakukan pengembangan proyek ruko di kawasan kota mandiri yang mereka kembangkan seperti di Summarecon Serpong, Bekasi , dan Bandung. Harga rata-rata ruko yang dipasarkan di atas Rp 2 miliar. Pada awal September 2018, SMRA kembali meluncurkan proyek komersial berupa ruko di dua kawasan sekaligus yakni di Summarecon Bekasi dan Summarecon Bandung. Di Bekasi, perusahaan meluncurkan ruko dan kios bertajuk The Springlake View. Ini merupakan fasilitas komersial pelengkap kawasan Apartemen The Springlake Bekasi. Ruko The SpringLake VIEW dirancang dengan bangunan tiga lantai. Produk ini ditawarkan sebnayak 5 unit dengan tiga tipeyakni 7 x 15 (LB 311 dan 307), 11 x 15, (LB 385), serta 5 x 16 (LB 253) dan dijual dengan harga mulai Rp 3,8 miliar. Sebelumnya, Summarecon Bekasi telah sukses menjual 72 unit Kios Apartemen The SpringLake yang ditutup Sold Out dalam waktu 2 jam. Sementara Kios The SpringLake VIEW dipasarkan sejumlah 25 unit dengan harga mulai dari Rp 650 Jutaan dengan luas unit optimal 12 m² sampai dengan 24 m². Ruko dan Kios The SpringLake VIEW akan serah terima pada bulan November 2018. Sementara di Bandung, Summarecon meluncurkan ruko bertajuk Beryl Commercial bersamaan dengan launching dua produk hunian bertajuk Chelsea dan Cherry. Sebelumnya, SMRA telah sukses dengan launching ruko Magna Commercial sebanyak 124 unit pada 29 April 2017, serta ruko Topaz Commercial dan ruko Ruby Commercial yang terjual habis sebanyak 71 unit pada 25 November 2017.
Ruko Berryl Commercial ditawarkan dengan harga mulai Rp 2,75 miliar untuk tipe tiga lantai berukuran lebar 5 x 15 m. Sementara untuk ukuran 7 x 17 m ditawarkan dengan harga Rp 4 miliar. Produk ini berlokasi strategis di selatan kawasan Summarecon Bandung yang dirancang memenuhi berbagai kebutuhan bisnis. Jemmy kusnadi, Sekretaris Perusahaan SMRA mengatakan, produk-produk ruko yang diluncurkan perseroan terbilang baik karena selalu diserap dengan baik oleh pasar."Sampai dengan Agustus 2018, penjualan ruko telah memberikan kontribusi sebesar 11% terhadap marketing sales kami," kata Jemmy pada Kontan.co.id, Senin (3/9). Sampai Agustus 2018, SMRA telah mencatatkan marketing sales Rp 1,9 triliun. Dengan begitu ruko telah menyumbang penjualan pemasaran sekitar Rp 209 miliar. Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan penjualan ruko menyumbang porsi 20% terhadap total
marketing sales. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Narita Indrastiti