JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menghitung, tahun ini perusahaan migas plat merah itu bakal merugi sebesar Rp 3,1 triliun dari hasil penjualan elpiji kemasan 12 kg dan 50 kg. Jumlah itu didapatkan dari selisih harga keekonomian dan harga produksi di kali dengan distribusi elpiji pada tahun ini.Jumlah itu bertambah sekitar Rp 0,5 triliun ketimbang rugi Pertamina pada tahun lalu yang hanya merugi sekitar Rp 2,6 triliun dari penjualan elpiji non subsidi tersebut.Vice President Communication Pertamina, Basuki Trikora Putra mengatakan, harga jual elpiji seharusnya sesuai dengan harga pasar dan merujuk kepada Contract Price Aramco (CPA). Menurutnya, dengan harga CP Aramco saat ini sekitar US$ 718 dan kurs rupiah Rp 9.000/ US$ maka harga keekonomian elpiji mencapai Rp 8.508 per kg. Sedangkan harga jual elpiji di masyarakat hanya sebesar Rp 5.850. Sehingga Pertamina harus menombok sekitar 2.658 per kg.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun Ini, Pertamina Diperkirakan Merugi Rp 3,1 Triliun
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menghitung, tahun ini perusahaan migas plat merah itu bakal merugi sebesar Rp 3,1 triliun dari hasil penjualan elpiji kemasan 12 kg dan 50 kg. Jumlah itu didapatkan dari selisih harga keekonomian dan harga produksi di kali dengan distribusi elpiji pada tahun ini.Jumlah itu bertambah sekitar Rp 0,5 triliun ketimbang rugi Pertamina pada tahun lalu yang hanya merugi sekitar Rp 2,6 triliun dari penjualan elpiji non subsidi tersebut.Vice President Communication Pertamina, Basuki Trikora Putra mengatakan, harga jual elpiji seharusnya sesuai dengan harga pasar dan merujuk kepada Contract Price Aramco (CPA). Menurutnya, dengan harga CP Aramco saat ini sekitar US$ 718 dan kurs rupiah Rp 9.000/ US$ maka harga keekonomian elpiji mencapai Rp 8.508 per kg. Sedangkan harga jual elpiji di masyarakat hanya sebesar Rp 5.850. Sehingga Pertamina harus menombok sekitar 2.658 per kg.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News