JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyampaikan progres penyelesaian proyek 35.000 Mega watt listrik. Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, dari 35.000 MW pihaknya akan segera menandatangani perjanjian jual-beli listrik alias Power Purchasing Agreement (PPA) sebesar 10.000 MW tahun ini. Proyek listrik itu berada di sejumlah daerah. Misalnya di Sumatera sebesar 1.158 MW, Jawa-Bali 5.000 MW, Kalimantan 700 MW, Sulawesi 2.560 MW Maluku dan Papua 500 MW. "Total nilai proyek itu mencapai Rp 150 triliun," ujar Sofyan, Kamis (25/6). Namun meski akan segera ditandatangani PPA-nya masih banyak kendala dalam progres pembangunan proyek tersebut. Kendala-kendala itu di antaranya mengenai pembebasan lahan, serta berbagai pengurusan izin seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan izin lingkungan.
Tahun ini PLN teken perjanjian jual-beli 10.000 MW
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyampaikan progres penyelesaian proyek 35.000 Mega watt listrik. Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, dari 35.000 MW pihaknya akan segera menandatangani perjanjian jual-beli listrik alias Power Purchasing Agreement (PPA) sebesar 10.000 MW tahun ini. Proyek listrik itu berada di sejumlah daerah. Misalnya di Sumatera sebesar 1.158 MW, Jawa-Bali 5.000 MW, Kalimantan 700 MW, Sulawesi 2.560 MW Maluku dan Papua 500 MW. "Total nilai proyek itu mencapai Rp 150 triliun," ujar Sofyan, Kamis (25/6). Namun meski akan segera ditandatangani PPA-nya masih banyak kendala dalam progres pembangunan proyek tersebut. Kendala-kendala itu di antaranya mengenai pembebasan lahan, serta berbagai pengurusan izin seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan izin lingkungan.