KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) menargetkan tahun ini bisa mencetak laba Rp 346 miliar. PPRO mesti mencatatkan penjualan sebesar Rp 3,19 triliun untuk mencapai target laba. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 2,27 triliun merupakan carry over dari pendapatan akhir 2019. Nilai tersebut tidak dapat dibukukan sebagai pendapatan pada tahun lalu, lantaran perusahaan menerapkan PSAK 72 per 1 Januari 2020. Dalam aturan tersebut dijelaskan pengakuan pendapatan berdasarkan serah terima bangunan. "Jadi kita hanya perlu Rp 826 miliar untuk menghasilkan laba, karena tahun lalu kita sudah punya, diserahterimakan tahun ini Rp 2,27 triliun. Kita targetnya Rp 3,19 triliun," jelas Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat, Senin (20/1).
Baca Juga: PP Properti (PPRO) akan rilis obligasi Rp 1,2 triliun, simak jadwal lengkapnya Dia merinci 15 proyek yang akan diserahterimakan tahun ini yaitu Grand Kamala Lagoon (GKL) Tower Emerald dan Tower Barclay. Kemudian Gunung Putri Square (GPS) Tower Pinus, Tower Palem, dan GPS Ruko. Serta Grand Sungkono Lagoon (GSL) Tower Venetian, Tower Caspian dan Grand Darmahusada Lagoon Tower Olive. Selanjutnya, The Ayoma Tower West, Amartha View Tower 1, Alton Tower 1, Begawan Tower 1, Evenciio Depok, Ruko/Rukan BIJB Kertajati dan landed house di Semarang. Lebih lanjut, untuk menghadapi tantangan perlambatan akibat adanya PSAK 72 di tahun ini, perusahaan akan mempercepat penjualan apartemen yang sudah selesai, mempercepat penyelesaian pembangunan apartemen dan menambah produk landed house, serta mempercepat proses serah terima.