Tahun ini, prioritas batubara harus untuk keperluan domestik



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESMD) mencatat bahwa produksi batubara tahun 2018 lalu mencapai 528 juta ton. Angka ini naik siginifikan dibandingkan dari Perencanaan Nasional Jangka Menengah-Panjang 2015-2019 yang menetapkan produksi hanya sebesar 413 juta ton.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono menyampaikan, dengan produksi batubara yang sangat besar, maka Pemerintah mulai memprioritaskan pasokan batubara ke dalam negeri.

"Lima tahun yang lalu, kami lebih suka mengekspor batubara untuk mendapatkan pajak, tapi sekarang, secara perlahan namun pasti, kami mulai memprioritaskan kebutuhan domestik," ujar Bambang dalam acara Konferensi Tahunan Coaltrans Asia ke-25.


Sebagaimana diketahui, sambungnya, batubara memainkan peran penting tidak hanya sebagai sumber pendapatan nasional tetapi juga berfungsi sebagai konstruksi modal yang lebih ekonomis dalam memenuhi kebutuhan domestik. 

Menurutnya, paradigma penambangan batubara saat ini telah berubah, tidak lagi dipandang sebagai komoditas, tetapi lebih dianggap sebagai sumber modal pembangunan. ejak tahun 2011 hingga 2017, pasar domestik telah mengalami peningkatan sebesar 27% setiap tahunnya. 

"Pada tahun 2019 kami berharap untuk pasar domestik meningkat sebesar 60%," imbuhnya.

Di samping itu Pemerintah juga terus menjaga agar pengelolaan lingkungan pertambangan batubara dan pemanfaatannya akan terus ditingkatkan. "Tantangannya menyeimbangkan antara bisnis dan konservasi. Kita concern dengan teknologi bersih. Lingkungan juga jadi perhatian utama," pungkas Bambang dalam siaran pers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini