KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menggenjot produksi minyak swait mentah atau crude palm oil (CPO) tahun ini. ANJT menargetkan produksi CPO bisa tumbuh sekitar 10% di tahun 2023. Target tersebut seiring dengan prospek positif industri CPO di 2023. Direktur Keuangan ANJT Nopri Pitoy optimistis melihat prospek positif dari industri CPO tahun ini. Hal itu didorong beberapa faktor diantaranya cuaca ekstrem di beberapa belahan dunia yang akan turut menghambat produksi minyak nabati subtitusi lainnya.
Kemudian, adanya konflik Ukraina dan Rusia yang masih berlanjut juga dinilai memiliki dampak pada
supply chain energi global. “Dampak konflik ini memengaruhi semua komoditas yang diproduksi kedua negara tersebut, dalam hal ini suplai komoditas substitusi CPO seperti
soybean, sunflower, rapeseed dan
canola oil,” ujar Nopri kepada Kontan.co.id, Jumat (10/3).
Baca Juga: Lagi, GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) PHK 600 Karyawan Kenaikan harga komoditas-komoditas ini menyebabkan negara-negara di dunia mencari komoditas yang lebih murah sehingga beralih ke CPO. Selain itu kebijakan bahan bakar nabati yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia menjadi B35 juga dinilai berpotensi terus meningkat ke depannya. “Seiring dengan prospek positif industri CPO, kami optimistis menargetkan pertumbuhan produksi CPO kami kurang lebih sebesar 10% di tahun 2023,” kata Nopri. Target produksi ini didukung oleh penambahan area perkebunan perseroan di Papua dan area
replanting di Belitung dan Sumatera Utara I. Adapun peningkatan produksi dari perkebunan masuk dalam kategori
prime terutama di Kalimantan dan Sumatera Utara II. Dari sisi belanja modal atau capex, ANJT menganggarkan US$ 45 juta, yang sebagian dialokasikan untuk program-program strategis tersebut, termasuk program
replanting di Belitung dan Sumatera Utara I. “Kami akan terus berupaya untuk mengontrol seluruh aspek-aspek internal seperti produktivitas dan efisiensi biaya guna memaksimalkan
profit kami di tahun 2023,” sambungnya.
Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Astra Land Indonesia Bikin Perusahaan Patungan Properti ANJT mencatat peningkatan produksi
crude palm oil (CPO) sebesar 1,8% menjadi 204.220 metrik ton pada kuartal III 2022.
ANJT juga membukukan laba bersih sebesar US$ 21,0 juta di kuartal III 2022, turun US$ 3,7 juta dibandingkan dengan laba bersih sebesar US$ 24,7 juta pada kuartal III 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat