JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi gabah kering giling mencapai 67,13 juta ton. Jika terealisasi, maka produksi gabah kering giling naik sebesar 1,35% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 66,41 juta ton.Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, peningkatan produksi gabah ini karena adanya perluasan lahan pertanian dan produktivitas. BPS mencatat penambahan luas lahan pertanian sebesar 145.100 hektare dan produktivitas sebesar 0,62 kuintal per hektare.Rusman mengatakan, stok beras masih akan surplus hingga akhir tahun meski pertumbuhan produksi padi hanya naik tipis. Namun, dia tidak berani menjamin persedian setiap bulannya mencukupi kebutuhan. "Ada gonjang-ganjing, ada yang biasanya tidak suka surplus, tapi impor beras. Itu terjadi karena fluktuasi persediaan dengan kebutuhan tidak sama," terangnya.Menurutnya, apabila melihat kondisi saat ini, maka selama Januari-April surplus beras akan terjadi, meski impor belum dilakukan. Namun, mulai Mei hingga Juli terkadang terjadi defisit beras. "Oleh karenanya manajemen stok beras menjadi sangat penting untuk mengendalikan harga beras selama 2011," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun ini, produksi padi tumbuh tipis 1,35%
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi gabah kering giling mencapai 67,13 juta ton. Jika terealisasi, maka produksi gabah kering giling naik sebesar 1,35% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 66,41 juta ton.Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, peningkatan produksi gabah ini karena adanya perluasan lahan pertanian dan produktivitas. BPS mencatat penambahan luas lahan pertanian sebesar 145.100 hektare dan produktivitas sebesar 0,62 kuintal per hektare.Rusman mengatakan, stok beras masih akan surplus hingga akhir tahun meski pertumbuhan produksi padi hanya naik tipis. Namun, dia tidak berani menjamin persedian setiap bulannya mencukupi kebutuhan. "Ada gonjang-ganjing, ada yang biasanya tidak suka surplus, tapi impor beras. Itu terjadi karena fluktuasi persediaan dengan kebutuhan tidak sama," terangnya.Menurutnya, apabila melihat kondisi saat ini, maka selama Januari-April surplus beras akan terjadi, meski impor belum dilakukan. Namun, mulai Mei hingga Juli terkadang terjadi defisit beras. "Oleh karenanya manajemen stok beras menjadi sangat penting untuk mengendalikan harga beras selama 2011," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News