JAKARTA. Rencana penggunaan electronic money (e-money) pembelian tiket kereta api tak akan terlaksana tahun ini. Pasalnya, regulator belum menemukan model bisnis e-money yang pas dengan program tersebut. "Model bisnis selesai paling lambat tahun ini. Sekarang masih dibahas," kata Aribowo, Kepala Biro Pengembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran BI, beberapa waktu lalu. Pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menginginkan yang menjadi investor adalah perbankan. Sebaliknya, menurut Aribowo, idealnya yang berinvestasi PT KAI, bank menjadi prinsipal penerbit kartu saja. Apalagi PT KAI belum memiliki kompetensi membangun infrastruktur dan mengelola. Jika yang berinvestasi perbankan, bisa terjadi monopoli oleh beberapa bank karena sudah berinvestasi besar. Pembayaran tiket kereta lewat e-money adalah prakarsa BI, Kementerian Telekomunikasi dan Kementerian Perhubungan. Dalam program ini PT KAI akan menggandeng Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank BNI.
Tahun ini program e-money perbankan dan PT Kereta Api Indonesia batal
JAKARTA. Rencana penggunaan electronic money (e-money) pembelian tiket kereta api tak akan terlaksana tahun ini. Pasalnya, regulator belum menemukan model bisnis e-money yang pas dengan program tersebut. "Model bisnis selesai paling lambat tahun ini. Sekarang masih dibahas," kata Aribowo, Kepala Biro Pengembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran BI, beberapa waktu lalu. Pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menginginkan yang menjadi investor adalah perbankan. Sebaliknya, menurut Aribowo, idealnya yang berinvestasi PT KAI, bank menjadi prinsipal penerbit kartu saja. Apalagi PT KAI belum memiliki kompetensi membangun infrastruktur dan mengelola. Jika yang berinvestasi perbankan, bisa terjadi monopoli oleh beberapa bank karena sudah berinvestasi besar. Pembayaran tiket kereta lewat e-money adalah prakarsa BI, Kementerian Telekomunikasi dan Kementerian Perhubungan. Dalam program ini PT KAI akan menggandeng Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank BNI.