Tahun ini prospek bisnis sekuritas cerah



JAKARTA. Tampaknya, industri sekuritas bakal mendapat rejeki nomplok di Tahun Ular Air ini. Pendapatan bisa lebih besar dibandingkan tahun lalu, karena sejumlah bisnis mulai bangkit setelah tahun lalu sempat meredup.

Dari sektor penjaminan emisi, jumlah obligasi korporasi yang terbit tahun ini bakal mencapai Rp 60 triliun, lebih besar dibandingkan tahun lalu Rp 54 triliun. Lalu di sektor perantara perdagangan efek, bakal lebih ramai lagi.

Hal itu berkaca pada kondisi transaksi saham pada awal tahun ini yang jauh lebih baik daripada tahun lalu. Sebagian besar perusahaan sekuritas mencatatkan nilai total transaksi saham per Januari 2013 lebih besar dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. 


Eko Yuliantoro, Presiden Direktur Bahana Securities, mengatakan meningkatnya transaksi saham karena terdorong tren positif di pasar. Indeks saham yang terus terdongkrak mendorong investor  selalu bertransaksi. Dari tutup tahun 2012 hingga 31 Januari 2013, IHSG tumbuh 3,17%. Itu merupakan pertumbuhan cukup besar dalam waktu sebulan.

Suku bunga di perbankan yang rendah juga turut mendorong transaksi saham. Soalnya, investor tidak bisa lagi mengandalkan strategi berinvestasi di produk bank untuk dapat imbal hasil besar. Mereka mengalihkan dananya ke pasar saham.

Yuliawati, Research & Equity Director Sucorinvest Central Gani, menjelaskan peningkatan transaksi saham di perusahaannya karena nasabah korporasi makin agresif. Selama ini, nasabah ritel yang mendominasi transaksi saham di Sucorinvest, mencapai 70% dan sisanya dari korporasi. "Kali ini, nasabah korporasi menyumbang 50%," jelasnya.

Eko yakin, dengan kondisi bisnis yang bagus pada awal tahun, sektor penjaminan pada bulan selanjutnya juga bakal positif. Namun, manajemen mewaspadai isu- isu politik yang beredar dalam waktu belakangan ini.

Soalnya, kabar tersebut dapat memberikan sentimen tertentu, yang nantinya akan semakin mempengaruhi volatilitas transaksi saham. Dan pada akhirnya menurunkan jumlah transaksi.                         n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: