Tahun ini, proyek MP3EI ditargetkan gaet Rp 500 T



JAKARTA. Pemerintah menargetkan, sepanjang 2012 ini, sebanyak 94 proyek Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) bisa jalan. Proyek ini bakal menggaet datangnya investasi Rp 500 triliun.

Beberapa proyek besar yang siap jalan antara lain, pembangunan Pelabuhan Kalibaru di Jakarta Utara, lalu proyek pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Sei Mangkai dan Tanjung Lesung. "Kami terus memantau day by day perkembangan dari 94 proyek tersebut, kalau ada kendala, akan kami bantu," kata SekretarisKomite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, (KP3EI) Luki Eko Wuryanto, Senin (12/3).

Ia bilang, pemerintah akan membantu investor, baik swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) yang menghadapi kendala di lapangan, terkait masalah perizinan, atau hambatan-hambatan aturan lainnya.


Selanjutnya, Menteri Koordinator Perekonomian akan memberikan laporan hasil evaluasi tim kepada Presiden, setiap tiga bulan. "Kami ingin 94 proyek itu harus jalan," kata Luki.

Sekadar mengingatkan, pelaksanaan MP3EI secara keseluruhan mencakup 22 aktivitas ekonomi utama yang dikembangkan di enam koridor ekonomi. Yaitu koridor Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali - Nusa Tenggara, dan Papua - Maluku.

Proyek di MP3EI ini merupakan komitmen dari pemerintah, BUMN maupun swasta hingga 2025. Dalam catatan KP3EI, komitmen swasta mencapai Rp 2.500 triliun, sementara BUMN sebesar Rp 839 triliun. Sedangkan komitmen pemerintah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Pengembangan enam koridor ekonomi Indonesia ini di perkirakan bisa menggaet investasi total sekitar Rp 4.012 triliun. Pelaksanaannya dalam kurun waktu 15 tahun, mulai 2011 hingga 2025.

Realisasi Rp 470 Triliun

Secara terpisah, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Publik, Sardan Marbun, menyebutkan, angka realisasi investasi di proyek MP3EI dalam enam bulan terakhir mencapai Rp 470,52 triliun. Investasi ini mengalir untuk membiayai 93 proyek yang sudah masuk dalam tahapan peletakan batu pertama alias groundbreaking.

Dari total investasi tersebut, pemerintah menganggarkan Rp 71,6 triliun untuk 24 proyek. Sedangkan, proyek milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp 102 triliun pada 22 proyek. Sementara, investasi swasta mencapai Rp 168,6 triliun untuk 38 proyek. Sedangkan proyek campuran Rp 128,3 triliun dari 8 proyek.

Pada Desember 2011 lalu,pemerintah telah melakukan groundbreaking proyek upgrading kilang minyak Pertamina, Cilacap. "Nilai investasi US$ 931,58 juta atau sekitar Rp 8 triliun," tambah Marbun seperti dikutip di laman resmi Sekretariat Kabinet, www.Setkab.go.id.

Upgrading kilang minyak Pertamina Cilacap itu nantinya akan meningkatkan kapasitas kilang sebesar 61.000 barrel per hari (bph), dari sebelumnya 350.000 bph menjadi 410.000 bph.

Marbun menambahkan, pada tahun ini, akan ada groundbreaking sekitar 73 proyek lagi. Proyek-proyek tersebut tersebar di koridor Sumatra sebanyak 7 proyek dengan nilai investasi Rp 33,4 triliun, koridor Kalimantan 24 proyek senilai Rp 134,7 triliun, koridor Sulawesi 10 proyek bernilai Rp 34,3 triliun, koridor Bali-Nusa

Tenggara 3 proyek bernilai Rp 41,2 triliun, serta koridor Papua-Kepulauan Maluku 6 proyek dengan nilai Rp 80,8 triliun.Pemerintah berharap proyek MP3EI ini bisa menciptakan lapangan kerja bagi 9,4 juta orang. Sedangkan tenaga kerja yang akan terlibat langsung dalam proyek ini sendiri, sekitar 4,7 juta orang.

Penyerapan tenaga kerja ini tidak akan terpusat di Pulau Jawa, melainkan merata di seluruh koridor ekonomi. Penyerapan terbanyak di Kalimantan, dengan proyek unggulan yakni pembangunan pabrik besi baja, bauksit, kebun kelapa sawit, batubara, minyak dan gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri