JAKARTA. Menjelang musim giling tebu yang diprediksikan terjadi bulan April mendatang, PT Perkebunan Nusantara (PTPN persero) VII sudah melakukan pembenahan di pabrik. Perusahaan pelat merah yang bertugas mengolah tebu menjadi gula ini menargetkan tahun ini bisa mencatat kenaikan produksi 29,2%. "Sisi off farm sudah siap, kami tinggal menunggu produksi on farm," kata Sony Soediastanto, Sekretaris Perusahaan PTPN VII, Rabu (22/2). Sony menambahkan, produksi gula yang dihasilkan PTPN VII tersebut diharapkan mampu mencapai 142.167 ton, atau naik 29,2% ketimbang tahun lalu sekitar 110.000 ton. Lahan perkebunan PTPN VII tersebar di daerah Lampung dan Palembang. Di dua daerah itu juga terdapat pabrik gula (PG) yang bernama PG Cintamanis di Palembang dan PG Bungamayang di Lampung. Sony merinci, luas lahan perkebunan tebu yang memasok produksi untuk PTPN VII saat ini mencapai 22.781 hektare (ha). Sekitar 18.506 ha lahan milik PTPN VII, sisanya seluas 4.275 ha milik dari petani plasma atau Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI). Untuk kapasitas produksi gula di PG Cintamanis saat ini tercatat 5.500 TCD (ton cane day) atau ton kristal gula per hari. Sementara kapasitas produksi gula PG Bungamayang berkisar 7.500 TCD. "Tahun depan kami berencana menambah kapasitas produksi hingga 100.000 TCD," harap Sony. Sumbangsih produksi gula dari PTPN VII relatif lebih kecil dibandingkan produksi gula perkebunan pelat merah lainnya. Sony menjelaskan, produksi gula dari PTPN VII baru mencapai 5% sampai 7% dari produksi gula PTPN secara keseluruhan. Kualitas rendemen gula yang dihasilkan PTPN VII masih relatif kecil yakni 7,75%. Musim kemarau yang panjang tahun lalu ikut mempengaruhi kualitas rendemen tebu di perkebunan. "Rata-rata panjang ruas batang tebu tahun lalu kurang dari 10 centimeter (cm), padahal seharusnya lebih dari itu," kata Sony yang berharap tahun ini tingkat rendemen gula pada tebu sebesar 8%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun ini, PTPN VII genjot produksi gula 29,2%
JAKARTA. Menjelang musim giling tebu yang diprediksikan terjadi bulan April mendatang, PT Perkebunan Nusantara (PTPN persero) VII sudah melakukan pembenahan di pabrik. Perusahaan pelat merah yang bertugas mengolah tebu menjadi gula ini menargetkan tahun ini bisa mencatat kenaikan produksi 29,2%. "Sisi off farm sudah siap, kami tinggal menunggu produksi on farm," kata Sony Soediastanto, Sekretaris Perusahaan PTPN VII, Rabu (22/2). Sony menambahkan, produksi gula yang dihasilkan PTPN VII tersebut diharapkan mampu mencapai 142.167 ton, atau naik 29,2% ketimbang tahun lalu sekitar 110.000 ton. Lahan perkebunan PTPN VII tersebar di daerah Lampung dan Palembang. Di dua daerah itu juga terdapat pabrik gula (PG) yang bernama PG Cintamanis di Palembang dan PG Bungamayang di Lampung. Sony merinci, luas lahan perkebunan tebu yang memasok produksi untuk PTPN VII saat ini mencapai 22.781 hektare (ha). Sekitar 18.506 ha lahan milik PTPN VII, sisanya seluas 4.275 ha milik dari petani plasma atau Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI). Untuk kapasitas produksi gula di PG Cintamanis saat ini tercatat 5.500 TCD (ton cane day) atau ton kristal gula per hari. Sementara kapasitas produksi gula PG Bungamayang berkisar 7.500 TCD. "Tahun depan kami berencana menambah kapasitas produksi hingga 100.000 TCD," harap Sony. Sumbangsih produksi gula dari PTPN VII relatif lebih kecil dibandingkan produksi gula perkebunan pelat merah lainnya. Sony menjelaskan, produksi gula dari PTPN VII baru mencapai 5% sampai 7% dari produksi gula PTPN secara keseluruhan. Kualitas rendemen gula yang dihasilkan PTPN VII masih relatif kecil yakni 7,75%. Musim kemarau yang panjang tahun lalu ikut mempengaruhi kualitas rendemen tebu di perkebunan. "Rata-rata panjang ruas batang tebu tahun lalu kurang dari 10 centimeter (cm), padahal seharusnya lebih dari itu," kata Sony yang berharap tahun ini tingkat rendemen gula pada tebu sebesar 8%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News