JAKARTA. Hajatan Pemilihan umum Presiden membawa dampak positif bagi pasar modal. Chief Investment Officer CIMB Principal Asset Management mengatakan, positifnya pasar modal tersebut bakal mendorong kenaikan return reksadana hingga akhir tahun.Menurut Cholis, return reksadana saham bisa bertambah 8% di sisa tahun ini. Data Infovesta Utama sendiri menunjukkan secara year to date rata-rata reksadana saham yang ditunjukkan oleh Infovesta Equity Fund Index sekitar 16,8%. Dus, sepanjang tahun reksadana saham bisa membagikan return 22,8%."Untuk reksadana campuran kami perkirakan bisa menambah return sekitar 2% hingga 4%. Sedangkan reksadana campuran bisa bertambah sekitar 3% hingga 4%," ujar Cholis, Jakarta, Kamis (17/7).Asumsi tersebut mempertimbangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir tahun bisa berkisar 5.350.Angka tersebut naik ketimbang posisi Kamis (17/7) yang berada di level 5.071.Kenaikan IHSG tersebut didorong oleh faktor domestik, di mana adanya pergantian pemerintah. Dia optimistis, pemimpin baru akan diterima oleh pasar. "Apalagi kalau pemerintahannya benar-benar reformis dan membangun kabinet yang tanpa syarat," tutur dia.Selain itu, data global menunjukkan perbaikan seiring dirilisnya angka penyerapan tenaga kerja Amerika Serikat yang semakin membaik.Kendati demikian, pasar Indonesia masih akan mengalami tantangan. Ekonomi Tiongkok yang tengah mengalami perlambatan diikhawatirkan berdampak terhadap penurunan ekspor Indonesia. "Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kita," kata dia.Menurut Cholis, target IHSG tersebut cukup konservatif. IHSG diperkirakan akan lebih tinggi apabila emiten mampu mencetak kenaikan laba bersih akibat kenaikan pertumbuhan ekonomi.Direktur Utama CIMB Principa Asset Management Fajar Hidajat mengatakan pihaknya menargetkan dana kelolaan bisa bertambah menjadi Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun tahun ini. Saat ini, dana kelolaan perusahaan mencapai Rp 2,7 triliun. "Dari total dana kelolaan saat ini, sekitar Rp 2,44 triliun merupakan reksadana sedangkan sisanya merupakan KPD (kontrak pengelolaan dana)," kata Fajar.Edward Lubis, Direktur Utama Bahana TCW Investment Management memperkirakan return reksadana saham tahun ini bisa berkisar 29% hingga 30%."Saat ini reksadana saham kami memberikan return 25%. Kami optimistis hingga akhir tahun bisa menambah return 5% lagi," kata dia.Sedangkan reksadana campuran diperkirakan bisa bertambah menjadi 18% dibandingkan posisi yang saat ini di kisaran 12% hingga 15%."Untuk fixed income saya perkirakan tidak akan mengalami banyak kenaikan. Kemungkinan akan sekitar 6% dibandingkan saat ini yang 4%," kata dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun ini, reksadana saham bisa bagi return 30%
JAKARTA. Hajatan Pemilihan umum Presiden membawa dampak positif bagi pasar modal. Chief Investment Officer CIMB Principal Asset Management mengatakan, positifnya pasar modal tersebut bakal mendorong kenaikan return reksadana hingga akhir tahun.Menurut Cholis, return reksadana saham bisa bertambah 8% di sisa tahun ini. Data Infovesta Utama sendiri menunjukkan secara year to date rata-rata reksadana saham yang ditunjukkan oleh Infovesta Equity Fund Index sekitar 16,8%. Dus, sepanjang tahun reksadana saham bisa membagikan return 22,8%."Untuk reksadana campuran kami perkirakan bisa menambah return sekitar 2% hingga 4%. Sedangkan reksadana campuran bisa bertambah sekitar 3% hingga 4%," ujar Cholis, Jakarta, Kamis (17/7).Asumsi tersebut mempertimbangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir tahun bisa berkisar 5.350.Angka tersebut naik ketimbang posisi Kamis (17/7) yang berada di level 5.071.Kenaikan IHSG tersebut didorong oleh faktor domestik, di mana adanya pergantian pemerintah. Dia optimistis, pemimpin baru akan diterima oleh pasar. "Apalagi kalau pemerintahannya benar-benar reformis dan membangun kabinet yang tanpa syarat," tutur dia.Selain itu, data global menunjukkan perbaikan seiring dirilisnya angka penyerapan tenaga kerja Amerika Serikat yang semakin membaik.Kendati demikian, pasar Indonesia masih akan mengalami tantangan. Ekonomi Tiongkok yang tengah mengalami perlambatan diikhawatirkan berdampak terhadap penurunan ekspor Indonesia. "Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kita," kata dia.Menurut Cholis, target IHSG tersebut cukup konservatif. IHSG diperkirakan akan lebih tinggi apabila emiten mampu mencetak kenaikan laba bersih akibat kenaikan pertumbuhan ekonomi.Direktur Utama CIMB Principa Asset Management Fajar Hidajat mengatakan pihaknya menargetkan dana kelolaan bisa bertambah menjadi Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun tahun ini. Saat ini, dana kelolaan perusahaan mencapai Rp 2,7 triliun. "Dari total dana kelolaan saat ini, sekitar Rp 2,44 triliun merupakan reksadana sedangkan sisanya merupakan KPD (kontrak pengelolaan dana)," kata Fajar.Edward Lubis, Direktur Utama Bahana TCW Investment Management memperkirakan return reksadana saham tahun ini bisa berkisar 29% hingga 30%."Saat ini reksadana saham kami memberikan return 25%. Kami optimistis hingga akhir tahun bisa menambah return 5% lagi," kata dia.Sedangkan reksadana campuran diperkirakan bisa bertambah menjadi 18% dibandingkan posisi yang saat ini di kisaran 12% hingga 15%."Untuk fixed income saya perkirakan tidak akan mengalami banyak kenaikan. Kemungkinan akan sekitar 6% dibandingkan saat ini yang 4%," kata dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News