JAKARTA. Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) masih menaruh target pertumbuhan konservatif di tengah kondisi pasar yang belum sepenuhnya pulih. Tahun ini perseroan hanya membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 4,6% menjadi Rp 4,5 triliun. Sementara sepanjang tahun lalu, emiten properti ini hanya mengantongi pendapatan Rp 4,3 triliun. "Ini lebih rendah dari target kita Rp 4,5 triliun," ujar Adrianto Adhi, Direktur Utama SMRA pada KONTAN baru-baru ini. Sebetulnya Adrianto menilai penurunan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sejak awal tahun menjadi sentimen positif bagi industri properti karena akan berdampak pada penurunan bunga kredit. Namun, penurunan tersebut menurutnya belum cukup untuk mendorong pertumbuhan properti tahun ini.
Tahun ini, SMRA targetkan pendapatan Rp 4,5 T
JAKARTA. Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) masih menaruh target pertumbuhan konservatif di tengah kondisi pasar yang belum sepenuhnya pulih. Tahun ini perseroan hanya membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 4,6% menjadi Rp 4,5 triliun. Sementara sepanjang tahun lalu, emiten properti ini hanya mengantongi pendapatan Rp 4,3 triliun. "Ini lebih rendah dari target kita Rp 4,5 triliun," ujar Adrianto Adhi, Direktur Utama SMRA pada KONTAN baru-baru ini. Sebetulnya Adrianto menilai penurunan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sejak awal tahun menjadi sentimen positif bagi industri properti karena akan berdampak pada penurunan bunga kredit. Namun, penurunan tersebut menurutnya belum cukup untuk mendorong pertumbuhan properti tahun ini.