Tahun ini, Surya Semesta (SSIA) akan menyerap pinjaman dari IFC



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) bakal menyerap dana pinjaman dari International Finance Corporation (IFC) secara bertahap tahun ini. Sebagaimana diketahui, tahun lalu emiten tersebut memperoleh pinjaman dari anggota grup World Bank tersebut sebanyak US$ 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS).

Head of Investor Relations  PT Surya Semesta Internusa Tbk Erlin Budiman mengatakan, dalam perjanjiannya dengan IFC, pinjaman akan ditarik secara bertahap. Untuk tahun ini, diperkirakan dana yang ditarik kurang dari 50%.

"Kita masih lihat lihat juga, ini kan masih awal tahun, jadi masih lihat kebutuham cash kami masih akan difinalisasi," kata Erlin kepada Kontan, Rabu (20/2).


Di samping itu, SSIA juga menyiapkan belanja modal sebanyak Rp 775 miliar di 2019. Emiten itu juga berencana untuk menerbitkan obligasi, menggantikan obligasi 2016 senilai Rp 510 miliar yang akan jatuh tempo tahun ini.

"Jadi kami lihat lihat juga total kebutuhannya seberapa banyak," ungkapnya.

Namun, Erlin menegaskan pinjaman yang diperoleh dari IFC sepenuhnya diperuntukkan untuk mengakuisisi dan membangun lahan di Subang yang luasnya lebih dari 2000 hektare. 

Saat ini SSIA sudah mengakuisisi lahan di Subang sebanyak 1.053 hektare, sisanya 1.000 hektare akan diakuisisi dalam waktu tiga tahun hingga empat tahun mendatang.

"Kalau kita lihat, dana yang dibutuhkan sekitar Rp 1,5 triliun (untuk akuisisi 1000 hektare lahan di Subang). Tahun ini kemungkinan hanya sekali (tarik pinjaman IFC), harusnya tidak sampai 50%," paparnya.

Dia menjelaskan, ditariknya sebagian pinjaman IFC tahun ini, akan diperuntukkan untuk mengakuisisi lahan di Subang. Untuk selanjutnya SSIA akan mulai melakukan plant development fase pertama untuk lahan di Subang.

Sedangkan untuk issue bond, SSIA memperkirakan potensi eksekusi dilakukan pada Mei 2019 dengan nilai berkisar Rp 500 miliar. "Ini karena mau jatuh tempo saja, jadi mungkin waktunya tepat juga untuk refinancing kita," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi