Tahun Ini Target Investasi Hulu Migas US$ 17,7 Miliar, SKK Migas Yakin Tercapai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target investasi hulu migas tahun ini dipatok sebesar US$ 17,7 miliar. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meyakini target investasi hulu migas tersebut bisa tercapai.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro optimistis target tersebut bakal dicapai dengan beberapa pendorong terutama kenaikan di kegiatan pengeboran yaitu workover dan well service.

"Kalau dari kami yakin [bisa tercapai], dari kegiatan tersebut kan investasinya besar," kata Hudi kepada KONTAN, Selasa (23/4).


Secara rinci, target investasi di tahun ini tumbuh 29% dari realisasi penanaman modal hulu migas sepanjang 2023 yang mencapai US$ 13,7 miliar. 

Baca Juga: Produksi Minyak Merosot Menjadi 576.000 Barel Per Hari, Ini Penyebabnya

Hudi menuturkan, investasi eksplorasi tahun ini sebesar US$ 1,8 miliar, meningkat 200% dibandingkan realisasi investasi eksplorasi di 2023 sebesar US$ 0,9 miliar. Target eksplorasi tersebut di antaranya untuk pemboran 50 sumur eksplorasi atau meningkat 31% dari realisasi pemboran sumur eksplorasi di 2023 sebanyak 38 sumur.

SKK Migas mencatat di 2020 jumlah pemboran sumur eksplorasi sebanyak 28 sumur, maka di 2023 meningkat mencapai 38 sumur yang adalah angka terbanyak sejak 2017. Sementara di 2024, SKK Migas dan KKKS lebih masif lagi dalam program pemboran sumur eksplorasi. Aktivitas dan investasi eksplorasi akan lebih diagresifkan lagi di 2024.

Sementara itu, SKK Migas menargetkan pengembangan realisasi dari 799 sumur pada 2023 menjadi 932 sumur pada 2024.

"Selain itu, workover naik menjadi 905 sumur dan wellservice akan naik di 35500. Dari situ saja sudah lumayan besar dari sisi investasi yang akan dicapai. Kalau dari kami yakin bisa tercapai. Asal jangan sampai terjadi penundaan-penundaan lagi," ujar Hudi.

Baca Juga: SKK Migas Ungkap Penyerapan HGBT Paling Tidak Optimal di Sektor Kelistrikan

Menurut Hudi, untuk sisi investasi yang terbesar berasal dari kegiatan investasi project, pengeboran baik esplorasi maupun investasi. Sementara itu, dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), kegiatan pengeboran paling besar ada di Pertamina dengan wilayah paling besar di Rokan. 

Hudi menuturkan, selain Pertamina, ada PT Bumi Siak Pusako (BSP) dengan rencana pengeboran 11 sumur, ExxonMobil 6 sumur, dan Medco Raya berkisar 12 sumur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat