JAKARTA. Prospek bisnis telekomunikasi diprediksi masih kinclong tahun ini. Salah satu pemicunya adalah peningkatan penggunaan gadget dan layanan data. Selain operator telekomunikasi, perusahaan pengelola menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berpotensi meraih berkah dari meningkatnya bisnis telekomunikasi. Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman Santoso menyampaikan, dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan, perusahaannya menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun untuk membangun menara telekomunikasi. "Sumber pendanaannya sebagian besar berasal dari kas internal. Sebagian kecil sumbernya berasal dari pinjaman bank," ungkap Helmy kepada KONTAN, Jumat (10/2). Anggaran belanja ini kebanyakan akan digunakan untuk menambah 2.000 hingga 3.000 tenant. Hingga kuartal ketiga tahun lalu, TBIG telah memiliki 21.562 penyewa dan 13.463 site telekomunikasi.
Tahun ini, TBIG alokasikan belanja modal Rp 2 T
JAKARTA. Prospek bisnis telekomunikasi diprediksi masih kinclong tahun ini. Salah satu pemicunya adalah peningkatan penggunaan gadget dan layanan data. Selain operator telekomunikasi, perusahaan pengelola menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berpotensi meraih berkah dari meningkatnya bisnis telekomunikasi. Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman Santoso menyampaikan, dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan, perusahaannya menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun untuk membangun menara telekomunikasi. "Sumber pendanaannya sebagian besar berasal dari kas internal. Sebagian kecil sumbernya berasal dari pinjaman bank," ungkap Helmy kepada KONTAN, Jumat (10/2). Anggaran belanja ini kebanyakan akan digunakan untuk menambah 2.000 hingga 3.000 tenant. Hingga kuartal ketiga tahun lalu, TBIG telah memiliki 21.562 penyewa dan 13.463 site telekomunikasi.